Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun menanggapi rencana Cagub Nomor Urut 1 Ridwan Kamil dan Nomor 3 Pramono Anung soal solusi kemacetan Jakarta pada Debat perdana Pilgub Jakarta.
Dia menilai solusi kemacetan harus realistis dengan memahami prioritas yang harus dibenahi. Sebab, dia menyebut masa jabatan gubernur hanya berlangsung selama 5 tahun.
“Karena waktu kita hanya lima tahun, kita tidak bisa beretorika dengan berangan-angan. Sementara pada saat kita turun, nantinya itu belum terlaksana,” kata Dharma di JIExpo Convention Centre Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
Untuk itu, dua menegaskan bahwa dalam membenahi kemacetan perlu dilakukan perbaikan manajemen pada pengelolaan transportasi umum.
Baca Juga: Trik Ridwan Kamil Atasi Kemacetan: Bikin Transportasi Air Hingga Minta Perkantoran WFH Gantian
“Jangan sampai ada programnya, apalagi kalau tidak dilaksanakan. Jadi semua menjadi percuma ketika hanya jadi rencana tanpa eksekusi,” ujar Dharma.
“Kita perlu segera eksekusi, bukan lagi berdiskusi,” tandas dia.
Sebagai informasi, debat Pilgub Jakarta berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB di JIExpo Kemayoran. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Para paslon diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.
Baca Juga: Dharma Pongrekun Soal Solusi Kemacetan Jakarta: Bukan Tambah Armada, Perbaiki Dulu Manajemennya
Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, Peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, Pakar Hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan Ekonom Lingkungan Andhyta Firselly Utami.