Suara.com - Calon Gubernur Jakarta Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun bicara soal solusi kemacetan di Jakarta. Hal itu dia sampaikan menjawab pertanyaan dari panelis Debat perdana Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Dharma, kemacetan diatasi bukan dengan menambah armada transportasi umum, tetapi memperbaiki manajemen pengelolaannya.
“Tidak perlu dulu menambah dulu armada, manajemen diperbaiki, dioptimalkan, dipastikan setiap track jaraknya itu 10 menit dan harus dipastikan keamanan, kenyamanan supaya disabilitas, lansia ibu-ibu hamil, maupun anak-anak itu mendapatkan treatment yang khusus,” kata Dharma di JIExpo Convention Centre Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
“Sehingga dengan penggunanya juga harus nyaman, AC-nya dingin, baunya tidak pengap, dan dijauhkan dari hal-hal yang tidak baik,” sambung dia.
Dharma juga menyebut bahwa penggunaan transportasi umum juga perlu diikuti dengan budaya antre sehingga dia menilai kebiasaan antre mesti masuk dalam kurikulum pembelajaran anak-anak.
“Jangan kita mengeluarkan anggaran tapi kita tidak tahu faktor mana yang harus kita perbaiki, kemudian kita perlu mengurai kemacetan dengan membuat komponen-komponen sentralisasi di mana di situ ada tempat tinggal, ada pasar, ada sekolah sehingga transportasi ini bisa terkonsolidasi dan dibuat 500 meter dari pemukiman,” tutur Dharma.
Untuk integrasi semua transportasi umum, Dharma menilai perlunya kantong-kantong parkir yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Supaya orang yang naik kendaraan umum kendaraannya terjamin,” tandas Dharma.
Sekadar informasi, debat Pilgub Jakarta berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB di JIExpo Kemayoran. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Baca Juga: Tak Cukup TransJakarta, Pramono Janjikan TransJabodetabek hingga Cianjur Buat Atasi Macet
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Para paslon diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.
Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, Peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, Pakar Hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan Ekonom Lingkungan Andhyta Firselly Utami.