Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta no 01, Ridwan Kamil terus menyebut emak-emak saat menjawab pertanyaan bagaimana strategi untuk meningkatkan indeks Perempuan di angkatan kerja dan Pendidikan, di debat Pilkada Jakarta, Minggu (6/10/2024).
Perlu diketahuim Indeks ketimpangan gender di Jakarta berdasarkan data BPS tahun 2023 sebesar 0,256.
Ketimpangan ini sangat dirasakan dalam sisi tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan, hanya 50,12 persen dibandingkan laki-laki mencapai 80,25 persen.
Ketimpangan gender juga memposisikan perempuan sebagai pihak yang dilemahkan. Dimana angka pendidikan minimal SMA pada perempuan hanya 65,54 persen, dibandingkan laki-laki mencapai 72,71 persen.
Pada debat tersebut Ridwan Kamil mendapatkan pertanyaan mengenai apa langkah strategis konkret anda, untuk meningkatkan partisipasi perempuan di angkatan kerja dan pendidikan?
Ridwan Kamil mengatakan, bahwa kota ini pada umumnya hanya aman untuk kaum laki-laki saja secara teori.
"Kota itu pada umumnya hanya aman buat lelaki dewasa secara teori, belum aman buat perempuan, anak-anak, belum nyaman buat lansia, disabilitas," kata RK sapaan akrabnya.
Mantan Gubernur Jabar ini memberikan kunci, bahwa Jakarta di masa depan harus berkeadilan, karena negara punya tujuan dua, yakni adil dan makmur.
"Kuncinya Jakarta di masa depan harus berkeadilan, tujuan negara hanya dua adil dan makmur, maka sebagai Gubernur kalau nanti warga masih merasa belum adil silahkan laporkan diskusikan," ucapnya.
"Ketimpangan gender ini kuncinya adalah pendidikan, kita ada program bersama DPRD untuk melakukan inisiatif mendukung sekolah gratis tidak hanya di negeri juga swasta. Insya Allah partisipasi sekolah seribu seratusan yang putus sekolah itu kita bisa lakukan, sebuah dukungan khususnya kaum perempuan," sambungnya.
Baca Juga: Tak Cukup TransJakarta, Pramono Janjikan TransJabodetabek hingga Cianjur Buat Atasi Macet
Bahkan dia juga memperkenalkan program untuk kaum perempuan (Emak-emak), yakni sekolah perempuan.