Ridwan Kamil Terus Sebut Emak-Emak, Saat Jawab Cara Tingkatkan Indeks Perempuan di Angkatan Kerja dan Pendidikan

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 06 Oktober 2024 | 20:32 WIB
Ridwan Kamil Terus Sebut Emak-Emak, Saat Jawab Cara Tingkatkan Indeks Perempuan di Angkatan Kerja dan Pendidikan
Cagub Jakarta Ridwan Kamil. [Tangkapan layar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta no 01, Ridwan Kamil terus menyebut emak-emak saat menjawab pertanyaan bagaimana strategi untuk meningkatkan indeks Perempuan di angkatan kerja dan Pendidikan, di debat Pilkada Jakarta, Minggu (6/10/2024).

Perlu diketahuim Indeks ketimpangan gender di Jakarta berdasarkan data BPS tahun 2023 sebesar 0,256.

Ketimpangan ini sangat dirasakan dalam sisi tingkat partisipasi angkatan kerja perempuan, hanya 50,12 persen dibandingkan laki-laki mencapai 80,25 persen.

Ketimpangan gender juga memposisikan perempuan sebagai pihak yang dilemahkan. Dimana angka pendidikan minimal SMA pada perempuan hanya 65,54 persen, dibandingkan laki-laki mencapai 72,71 persen.

Pada debat tersebut Ridwan Kamil mendapatkan pertanyaan mengenai apa langkah strategis konkret anda, untuk meningkatkan partisipasi perempuan di angkatan kerja dan pendidikan?

Baca Juga: Tak Cukup TransJakarta, Pramono Janjikan TransJabodetabek hingga Cianjur Buat Atasi Macet

Ridwan Kamil mengatakan, bahwa kota ini pada umumnya hanya aman untuk kaum laki-laki saja secara teori.

"Kota itu pada umumnya hanya aman buat lelaki dewasa secara teori, belum aman buat perempuan, anak-anak, belum nyaman buat lansia, disabilitas," kata RK sapaan akrabnya.

Mantan Gubernur Jabar ini memberikan kunci, bahwa Jakarta di masa depan harus berkeadilan, karena negara punya tujuan dua, yakni adil dan makmur.

"Kuncinya Jakarta di masa depan harus berkeadilan, tujuan negara hanya dua adil dan makmur, maka sebagai Gubernur kalau nanti warga masih merasa belum adil silahkan laporkan diskusikan," ucapnya.

"Ketimpangan gender ini kuncinya adalah pendidikan, kita ada program bersama DPRD untuk melakukan inisiatif mendukung sekolah gratis tidak hanya di negeri juga swasta. Insya Allah partisipasi sekolah seribu seratusan yang putus sekolah itu kita bisa lakukan, sebuah dukungan khususnya kaum perempuan," sambungnya.

Baca Juga: Bicara Kesetaraan Gender, Dharma Pongrekun Tegaskan Soal Adab

Bahkan dia juga memperkenalkan program untuk kaum perempuan (Emak-emak), yakni sekolah perempuan.

"Kita ada namanya program sekolah perempuan buat emak-emak dan ibu-ibu nanti sekolahnya di balai RW. Kurikulumnya tentang ekonomi keluarga, keharmonisan keluarga," imbuhnya.

"Emak-emak kalau butuh pekerjaan kita ada kredit mesra tanpa bunga, tanpa agunan dan daftar emak-emaknya cukup berlima. Ini namanya kredik klompok. 1 masalah 4 bertanggungjawab puluhan ribu sudah saya pernah lakukan," sambungnya lagi.

Menurut Ridwan Kamil, intinya untuk meningkatkan indeks Perempuan di angkatan kerja dan Pendidikan ada tiga langkah.

"Kombinasi dengan akses kemudahan berusaha, kombinasi dengan sekolah informal emak-emak, dan sekolah gratis untuk perempuan di level formal. 3 Itu, saya kira-kira bisa meningkatkan indeks," tegas RK.

Sekedar informasi, Debat Pilgub Jakarta nanti berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB di JIExpo Kemayoran. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.

Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.

Nanti, para paslon akan diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.

Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.

Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, Peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, Pakar Hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan Ekonom Lingkungan Andhyta Firselly Utami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI