Suara.com - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur nomor urut satu, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) gagal menutup penyampaian visi-misi dalam debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024 dengan mulus. Pantun yang harusnya disampaikan oleh Cawagub Suswono tak berhasil diucapkan.
Awalnya, RK sempat menyampaikan sejumlah visi-misi pasangan RIDO yang berkaitan dengan tema debat perdana. Ia juga sempat menyampaikan lima prinsip kepemimpinan dari ibundanya.
Sebagai penutup, RK meminta Suswono untuk menyampaikan pantun saat waktu yang disediakan tersisa 10 detik.
"Bapak ibu yang saya hormati itulah kurang lebih dari visi-misi kami. Akan ditutup dengan pantun dari orang tua kami, Bapak Suswono, masih ada 10 detik pak," ujar RK di Jakarta International Expo, (JIExpo), Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
Baca Juga: Gagasan Pramono Di Debat Perdana, Bikin Benyamis S Award
Suswono pun langsung mengambil microphone yang disediakan di kursinya. Namun, politisi PKS itu terlihat gugup saat menyampaikan pantun.
"Jayakarta, membuka jalan sebelum Batavia ada Jakarta, Jayakarta. Dengan bismillah," kata Suswono.
Belum sempat menyelesaikan pantunnya, moderator langsung memotong ucapan Suswono karena waktu sudah habis.
"Waktu habis Pak Suswono, mohon maaf Pak Suswono waktu habis," ucap moderator.
"Aduh," timpal Suswono.
Baca Juga: Sampaikan Visi-Misi, RK Selipkan Prinsip Kepemimpinan dari Ibunda: Kekuasaan Hanya Sementara
RK pun meminta maaf dan menyampaikan terima kasih sebagai penutup pengganti.
"Mohon maaf lahir dan batin, nggak masalah, hatur nuhun," katanya.
Diketahui, debat Pilgub Jakarta berlangsung pada jam 19.00 hingga 21.30 WIB. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Nanti, para paslon akan diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.
Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya pakar komunikasi politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, pakar hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan ekonom lingkungan Andhyta Firselly Utami.