Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) mengawali debat perdana Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta dengan menyampaikan 5 prinsip kepemimpinan yang disampaikan ibundanya.
Hal ini disampaikannya saat mendapat giliran menyampaikan visi-misi dalam segmen pertama debat tersebut.
Prinsip pertama, ia diingatkan ibundanya bahwa kekuasaan adalah sementara. Karena itu, jika mendapat amanah jadi kepala daerah, ia akan rajin dalam bekerja.
"Kami dibekali oleh orangtua kami, khususnya ibunda kami lima prinsip kepemimpinan, kekuasaan itu hanyalah sementara sehingga harus rajin kami sebagai pemimpin," ujar RK di Jakarta International Expo (JIExpo), Minggu (6/10/2024).
Baca Juga: Pramono Ungkap 354 Ribu Warga Jakarta Masih Nganggur
Kemudian, ia juga diingatkan agar tak menggunakan kekuasaan untuk mencari popularitas.
"Kekuasaan itu harus ada manfaat anfa'uhum Linnas, kekuasaan itu harus adil kepada semua golongan, dan kekuasaan itu harus mendahulukan kaum duafa," jelasnya.
Ia pun menyatakan bersama pasangannya Suswono telah menyanggupi kelima prinsip itu dan mendapatkan ridho dari orang tua.
"Itulah Kenapa pada ridho orang tua telah turun, pasangan kami namanya RIDO (Ridwan Kamil-Suswono)," katanya.
Diketahui, debat Pilgub Jakarta berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Baca Juga: Debat Perdana Pilkada Jakarta, Ridwan Kamil 'Pamer' Jabatan Hingga Sebut IKN
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Debat dibagi dalam 6 segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya pakar komunikasi politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, pakar hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan ekonom lingkungan Andhyta Firselly Utami.