Suara.com - Sebanyak 1.634 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat disiapkan untuk mengamankan debat perdana calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta.
Pengamanan itu akan disiapkan di dalam dan sekitar area debat di JIExpo Convention Centre Kemayoran, Jakarta Pusat.
“Sebanyak 1634 personel gabungan dari Polda Metro Jaya dan Polres Jakarta Pusat siap untuk melaksanakan pengamanan, baik itu pada ring 1 yang berada di dalam area debat, maupun ring 2 dan ring 3 yang berada di luar lokasi dari tempat debat,” kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro di depan JIExpo Convention Centre Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (6/10/2024).
Para personel nantinya akan mengamankan kedatangan para pasangan calon (paslon) dan pendukungnya, termasuk pendukung yang tidak memiliki undangan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta.
Baca Juga: Survei Instrat: RK-Suswono Unggul Di Pilkada Jakarta Berkat Limpahan Dukungan 'Anak Abah'
Berkaca pada tahap pendaftaran dan pengundian nomor urut paslon, Susatyo memprediksi pendukung yang akan hadir sebanyak 500 hingga 600 per paslon.
“Kami menyiapkan pasukan khusus per paslon agar tidak terjadi gesekan antarmassa paslon,” ujar Susatyo.
Sekadar informasi, Debat Pilgub Jakarta nanti berlangsung pada pukul 19.00 hingga 21.30 WIB di JIExpo Kemayoran. Debat ini dimoderatori Aryo Ardi dan Anisha Dasuki.
Adapun tema debat perdana yakni penguatan sumber daya manusia dan transformasi Jakarta menjadi kota global.
Nanti, para paslon akan diminta untuk memaparkan visi misi mengenai penguatan ketahanan budaya; pembangunan SDM; hingga program untuk perempuan, anak, kaum marjinal, dan disabilitas.
Baca Juga: Punya Pengalaman 10 Tahun Jadi Kepala Daerah, RK Sesumbar Dominasi Debat Perdana Pilkada Jakarta
Debat dibagi dalam enam segmen. Segmen pertama adalah pemaparan visi misi, segmen kedua dan ketiga menjawab pertanyaan dari panelis, segmen keempat dan kelima tanya jawab antarpaslon, dan segmen keenam pernyataan penutup.
Materi pertanyaan dalam debat perdana disusun oleh tujuh panelis. Di antaranya Pakar Komunikasi Politik UIN Jakarta Gun Gun Heryanto, Ketua Umum Lembaga Kebudayaan Betawi Beki Mardani, Peneliti BRIN Siti Zuhro, Direktur Politeknik STIA LAN Jakarta Nurliah Nurdin, Pakar Hukum Unusia Jakarta Ahsanul Minan, Rektor UBK Didik Suhariyanto, dan Ekonom Lingkungan Andhyta Firselly Utami.