Suara.com - Ratusan relawan Anies Baswedan (Abah) mendeklarasikan dukungannya terhadap pasangan Pramono Anung-Rano Karno, dalam Pilkada Jakarta 2024.
Cawagub Jakarta nomor urut 3, Rano Karno mengatakan, berterima kasih atas dukungan tersebut. Pasalnya, dukungan dari relawan Anies menjadi vitamin tersendiri baginya.
"Saya gak berani takabur, tapi semakin yakin menang saya. Memang bahasanya pertempuran ini harus kita menangkan, tapi dengan cara-cara yang elegan,” kata Rano, di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (27/9/2024).
“Kira tidak masuk dalam wacana perbedaan agama, suku, identitas, no. Kita belajar berperang dengan konsep-konsep program," tambahnya.
Baca Juga: Anies Sebar Visi-Misi Pilkada DKI di Medsos, Suswono Akui Ada Kesamaan: Kan Nyusun Bareng PKS
Pria yang akrab disapa Bang Doel ini, meminta para relawan untuk mengajak masyarakat gunakan hak pilihnya saat Pilkada nanti.
"2024 ini adalah pilkada seretak se-Indonesia, baru ada pilkada 2029. Bisa dibayangkan, kalau ini salah memilih, masyarakat yang akan jadi korban," beber Bang Doel.
Sementara itu Ketua Relawan Abah for Si Doel, Harsono mengatakan, alasannya mendukung pasangan Pramono-Rano lantaran banyak kesamaan dengan Anies Baswedan dalam membangun Jakarta.
"Setelah kita obrolin, kita temukan ternyata ada paslon yang memiliki visi dan misi yang sama dengan Pak Anies yaitu Mas Pram dan Bang Doel. Jadi kita rembukan dan musyawarah, lalu terbentuklah dukungan untuk Bang Doel," tandasnya.
Cagub Pramono Anung, sebelumnya juga menanggapi soal visi misi mantan gubernur DKI Jakarta, Anies yang diunggah di akun Instagramnya.
Pramono mengaku, visi, misi, dan program yang ditawarkan Anies dalam Pilgub Jakarta, hampir mirp dengan program yang diusulkan olehnya.
Beberapa program yang dinilai mirip oleh Pramono yakni tentang bisa bekerja darimanapun untuk mengurangi kemacetan lalu lintas. Kemudian, tentang keberpihakannya kepada masyarakat miskin kota.
“Saya melihat apa yang disampaikan Pak Anies sebenarnya kurang lebih hampir sama dengan apa yang saya sampaikan dalam beberapa hal,” kata Pramono, saat di kediamannya, kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Jumat.
Secara esensi, Pramono menilai, apa yang disampaikan oleh Anies terkait visi misi, hampir mirip dengan dirinya. Namun memang ada sedikit hal yang berbeda
“Paling utama esensinya itu sama dengan yang saya sampaikan. Hanya yang membedakan misalnya hal yang berkaitan dengan Jakarta fun, hal yang berkaitan dengan bagaimana saya berkonsentrasi untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada sebelumnya,” jelas Pram.
“Baik Gubernur Anies, Gubernur Ahok, Gubernur Foke, Gubernur Sutiyoso dan sebagainya. Tapi secara prinsip spiritnya saya melihat sama,” tambah Pram
Pramono mengaku, sejauh ini, dirinya belum bertemu dan berkomunikasi dengan Anies. Namun ada beberapa tim yang dekat dengan Anies sejak ia menjabat sebagai Kemendikbud hingga Gubernur Jakarta, yang telah merapat untuk membantu tim pemenangan Pramono-Rano.
“Saya secara jujur belum berkomunikasi dengan Mas Anies. Tetapi tim Mas Anies yang dulu melekat Mas Anies mulai dari sejak menjadi Mendikbud, kemudian menjadi Gubernur kan juga banyak yang akhirnya membantu saya seperti Mbak Madira, kemudian Laude Basrif, kemudian juga Iwan Tarigan dan sebagainya lah,” tandasnya.
Anies Baswedan, dalam Instagramnya, mengunggah soal visi misi dan program yang akan dilakukan jika dirinya maju dalam Pilgub Jakarta.
Anies sempat digadang-gadang bakal maju dalam Pilkada Jakarta, saat itu PKS mengusung Anies dan menyandingkannya dengan kader PKS, Sohibul Iman. Namun akibat perubahan iklim politik, PKS mencabut dukungannya terhadap Anies.
PKS bermanuver dengan masuk dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus, yang berisi Parpol pendukung pemerintahan. PKS kembali mengusung kadernya, Suswono yang kini menjadi Cawagub dari Ridwan Kamil.
Diketahui bersama, dalam Pilkada 2024, ada tiga pasangan calon yang bertarung. Ketiga Paslon itu yakni Ridwan Kamil-Suswono yang diusung oleh KIM Plus.
Kemudian, Dharma Pongrekun-Kun Wardana yang maju dari jalur independen. Lalu, Pramono Anung-Rano Karno yang diusung oleh PDI P, Hanura, dan Partai Ummat.