Suara.com - Calon Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut 3, Pramono Anung mengaku percaya diri alias pede elektabilitasnya bakal meningkat berkat usaha blusukannya seusai mengundurkan diri sebagai dari Menteri Sekertaris Kabinet.
Pramono menganggap tingkat elektabilitasnya saat ini bakal berbeda jika dibandingkan dengan hasil sebelumnya, saat dirinya baru-baru tampil di publik.
"Ya saya kan sudah melakukan banyak hal, dan kalau dipotret, dihitung hari ini pasti sudah berbeda dengan yang kemarin baru 6 hari," kata Pramono di kediamannya, Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (27/9/2024).
Selain blusukan, Pramono merasa yakin usahanya sowan kepada sejumlah tokoh agama di Jakarta bisa menjadi jurus yang mumpuni untuk mendongkrak elektabilitasnya.
Baca Juga: Sambil Mesam-mesem, Puan Maharani Jawab Isu Gantikan Jabatan Wapres Gibran Gegara Skandal Fufufafa
"Saya kan hampir sudah mengunjungi kiai-kiai utama yang di Jakarta Timur maupun di Jakarta Utara, dan di Jakarta Selatan kami juga akan fokus untuk itu. Jadi saya meyakini sekarang konstelasinya juga sudah pasti berubah," jelasnya.
Targetkan Gen Z
Dalam menggenjot elektabilitasnya, Pramono sebelumnya, juga bakal rajin berkampanye lewat sosial media. Hal itu dilakukan untuk menarik Gen Z yang lebih sering aktif berselancar di sosial media.
Meski belum optimal, namun Pramono mengaku jika akun TikToknya mendapat respon positif dari warganet.
“Banyak banget, lihat saja di tiktok saya sudah ramai terus,” kata Pram, di Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (20/9/2024).
Sebelumnya, berdasarkan hasil survei LSI, Paslon Pramono-Rano memperoleh elektabilitas sebesar 28,4 persen.
Meski demikian, Pramono mengakui hal itu di luar ekspektasinya lantaran sejauh ini Paslon yang diusung oleh PDI P ini, hanya menargetkan elektabilitas sebesar 20 persen.
Sementara itu, pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta Ridwan Kamil-Suswono menempati peringkat pertama, dengan raihan elektabilitas sebesar 51,8 persen.
Kemudian, paslon dari jalur independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana memperoleh 3,2 persen. Sebanyak 3,9 persen menyatakan tidak memilih alias Golput, dan 12,8 persen mengaku masih belum tau bakal memilih siapa.