Tak Mau Ikuti Jejak Anies Bentuk TGUPP, RK Pilih Bentuk Tim Ini

Kamis, 26 September 2024 | 19:14 WIB
Tak Mau Ikuti Jejak Anies Bentuk TGUPP, RK Pilih Bentuk Tim Ini
Ridwan Kamil dan Anies Baswedan [Gopos.id]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK), mengaku tak ingin mengikuti jejak eks Gubernur DKI Anies Baswedan yang membentuk Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) selama memimpin. RK mengaku lebih memprioritaskan pembangunan tim lain jika jadi Gubernur.

Tim lain yang dimaksud adalah Tim Akselerasi Pembangunan (TAP). Bedanya dengan TGUPP, mereka tak diisi oleh profesional yang masih aktif bekerja melainkan para pensiunan.

"Enggak (bentuk TGUPP), nanti saya namanya. Kalau TGUPP kan orang-orang ahli yang masih aktif gitu," ujar RK di Jakarta Selatan, Kamis (26/9/2024).

"Kalau di saya namanya TAP tim akselerasi pembangunan. Nanti namanya dicari tapi bukan golongan itu," lanjutnya.

Baca Juga: Bagi-bagi Cokelat Saat Blusukan Ke Pancoran, Ridwan Kamil Diteriaki Warga: Berasnya Mana?

Nantinya mereka terlibat di bidang khusus yang bekerja terpisah dengan gubernur. Lingkupnya juga lebih kecil hanya di komunitas masyarakat.

"Minimal lebih ke ad hoc. Ad hoc tuh mau gak di zona kekumuhan aja, atau mau gak hanya di zona komunitas bantu-bantu di penghijauan jadi bukan general," jelasnya.

Eks Gubernur Jawa Barat itu menilai untuk pembangunan Jakarta perlu kontribusi dari banyak pihak, termasuk para pensiunan PNS. Apalagi, meski sudah tak aktif bekerja di pemerintahan, mereka tetap punya kemampuan dan kapasitas yang mumpuni.

"Jadi inilah tawaran karena membangun Jakarta harus sama-sama karena berdama orang-orang bertahun-tahun berpengalaman mengurus Jakarta," ucapnya.

Apalagi, ia juga menilai masih ada yang belum dimaksimalkan kemampuannya saat masih aktif bekerja sebagai PNS. Ia merasa kemampuan mereka tak boleh disia-siakan ke depannya.

Baca Juga: Ungkit Masalah Pilpres, RK Wanti-wanti usai KPU Kembali Pakai Sirekap: Tolong Jangan Terulang Lagi di Pilkada

"Tentunya nanti kita akan evaluasi karena PNS Jakarta susah masuknya pinter-pinter kan nanti kita optimalkan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI