Sebaran Partai di Luar KIM Alami Split Ticket Voting, Cenderung Pilih Dedi Mulyadi Ketimbang Calon Sendiri

Kamis, 26 September 2024 | 17:35 WIB
Sebaran Partai di Luar KIM Alami Split Ticket Voting, Cenderung Pilih Dedi Mulyadi Ketimbang Calon Sendiri
Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memberikan keterangan setelah mendaftar di Kompleks Kantor KPU Jabar, Bandung, Selasa (27/8/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Survei terbaru dari Poltracking Indonesia menunjukan sejumlah partai di luar Koalisi Indonesia Maju justru mengalami split ticket voting. Mereka cendurung mendukung pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, ketimbang pasangan calon yang diusung partai lain.

Potret tersebut tampak dalam peta sebaran elektabilitas pasangan cagub-cawagub Jawa Barat berdasarkan partai politik.

Semisal PDIP yang mendukung Jeje Wiradinata dan Ronal Surapradja justru sebarannya lebih besar ke Dedi Mulyadi dan Erwan sebesar 70,3 persen. Sedangkan ke pasangan yang mereka usung hanya 13,2 persen.

"Nah yang juga sama mengalami split ticket voting di PDI Perjuangan. Pemilih PDIP yang juga di sana cukup lumayan itu juga lebih banyak bahkan cukup dominan ke Dedi Mulyadi, ketimbang ke kandidatnya Jeje Wiradinata 13,2 persen, meskipun perolehan ke Jeje Wiradinata kalau kita perhatikan paling banyak dari PDI Perjuangan persentasenya," tutur Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam paparannya, Kamis (26/9/2024).

Baca Juga: Jabatan Waketum Diisi Saan Mustofa, Ahmad Ali Kini Tak Masuk Jajaran Elite DPP NasDem, Begini Kata Surya Paloh

Split ticket voting juga terjadi terhadap partai pendukung Ahmad Syaikhu dan Ilham Habibie, yakni Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai NasDem.

Sebaran dari PPP untuk pasangan Dedi Mulyadi-Erwan mencapai 69,2 persen.

"Bahkan kita lihat PPP 69 persen," kata Hanta.

Sementara sebaran dari Partai NasDem lebih banyak ke Dedi Mulyadi-Erwan sebesar 66,7 persen. Sedangak sebaran ke Syaikhu-Ilham hanya 33,3 persen.

"Jadi ada split ticket voting pada Partai NasDem. Di mana tidak linearnya antara dukungan kepada calon dengan basis partainya. Dia justru lebih banyak ke Dedi Mulyadi," kata Hanta.

Baca Juga: Surya Paloh Kukuhkan Pengurus Baru Partai Nasdem, Saan Mustopa Gantikan Ahmad Ali Jadi Waketum

Hanta menyebut masih terjadi pembelahan dan belum solid dari basis Partai NasDem.

"Kalau kita perhatikan, Partai NasDem lebih tinggi memang karena partainya mendukung sini tapi belum solid, masih terbelah. Banyak juga yang tanda petik "bocor" ke kandidat lain," kata Hanta.

Sebaran PKS sebagai pendukung utama Syaikhu-Ilham lebih solid, yakni 53,6 persen. Kendati ada juga sebaran ke Dedi-Erwan 32,7 persen.

Survei terbaru dari Poltracking Indonesia menunjukan sejumlah partai di luar Koalisi Indonesia Maju justru mengalami split ticket voting. (tangkap layar)
Survei terbaru dari Poltracking Indonesia menunjukan sejumlah partai di luar Koalisi Indonesia Maju justru mengalami split ticket voting. (tangkap layar)

"Ke Ahmad Syaikhu yang paling siginifikan tentu dari PKS yang menyumbang, dia solid linear cuma tetap ada juga yang ke Dedi Mulyadi cukup besar dari PKS 32 persen. Ke Ahmad Syaikhu meskipun unggul tapi tidak setebal, tidak terlalu tebal, hanya 53,6 persen. Tapi tidak mengakami split ticket voting," kata Hanta.

Split voting juga dialami PKB. PKB yang mendukung pasangan Acep Adang Ruhiat dan Gitalis Dwi Natarina justru sebarannya lebih banyak ke Dedi-Erwan sebesar 55,6 persen. Sedangkan senaran ke Acep Adang-Gitalis sebesar 22,2 persen.

"PKB juga mengalami split ticket voting. Di mana harusnya ke Acep Adang Ruhiat partainya tapi cukup tinggi juga 22 persen, tetap lebih dominan ke Dedi Mulyadi," kata Hanta.

Sementara sebaran dari partai-partai di Koalisi Indonesia Maju (KIM), mulai dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Demokrat berbanding lurus dengan calon yang mereka usung.

"Kita perhatikan Partai Gerindra solid ke Dedi Mulyadi 82,3 persen. Kecenderungannya Partai Golkar juga solid ke Dedi Mulyadi, kemudian partai KIM yang lainnya juga sangat tinggi ke Dedi Mulyadi, Partai Demokrat juga tinggi. Jadi semua partai KIM empat itu di atas 80 persen," kata Hanta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI