Suara.com - Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Wakil Gubernur DKI nomor urut 1, Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mengaku tak hanya sekadar ziarah makam pahlawan hingga tokoh Betawi pada hari pertama masa kampanye. Ia mengaku belajar banyak hal dari jasa dan hidup para mendiang untuk Pilkada Jakarta 2024.
Tokoh pertama yang dikunjungi makamnya adalah pahlawan nasional Mohamad Husni Thamrin. Ridwan Kamil (RK) menyebut MH Thamrin adalah sosok yang mendorong pentingnya pembangunan kampung-kampung.
"Dari pak Husni mengajarkan kita untuk mencintai orang miskin baik di kampung-kampung. Itulah kenapa inspirasi perbaikan kampung-kampung yang tidak semuanya dipindahkan cukup ditata akan menjadi program pasangan RIDO juga," ujar RK di Taman Pemakaman Umum (TPU) Karet Bivak, Jakarta Pusat (25/9/2024).
"Kenapa di RW-RW kita akan memberikan dana 200 juta per tahun buat RW kemudian insentif gaji RT RW kita naikan setinggi-tingginya itu bagian agar pembangunan di wilayah kampung rw itu bisa dilaksanakan secara demokratis dan maksimal," lanjutnya.
Baca Juga: Kampanye Pertama Di Lapangan Banteng, Dharma-Kun Sebut Akan Gunakan Metode Blusukan Online
Lalu, ia juga berziarah ke makam Ibu Negara pertama RI, Fatmawati. Dari istri Soekarno itu, RK mendapat pelajaran soal memperjuangkan kebahagiaan keluarga.
"Dari Ibu Fatmawati kita belajar dari keteguhan dalam perjuangan di mana-mana supaya nilai keluarga itu menjadi sebuah nilai yang kita inginkan warga Jakarta itu bahagia," jelasnya.
Selanjutnya, ia juga mengaku belajar soal pentingnya pengembangan kebudayaan, khususnya budaya Betawi dalam menjalankan roda pemerintahan dari seniman Ismail Marzuki.
"Jadi nanti kita bikin lomba lagu juga tentang Jakarta lomba lagu tentang Betawi dibikin di car free night nanti kita bikin acara budaya lenong dihidupkan lagi itu semata-mata penguatan," ucap RK.
Terakhir, ia belajar soal menjadi sosok apa adanya dari tokoh Betawi Abraham Lunggana alias Haji Lulung.
Baca Juga: Hari Pertama Kampanye, RK-Suswono Ziarah Ke Makam MH Thamrin Hingga Benyamin Sueb
"Dan juga dari Haji Lulung kita belajar untuk selalu orisinil selalu apa adanya. Jadi orang itu apa adanya, jujur apa adanya dan sebagainya dan lain sebagainya," pungkasnya.