Suara.com - Calon Gubernur Papua Tengah, Meki Frits Nawipa menyampaikan pesan persatuan dan harapan saat sampaikan pidato singkat usai mengikuti pengundian nomor urut di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Papua Tengah, Giri Mulyo, Nabire.
Ia menekankan pentingnya kebersamaan di antara para kandidat yang berlaga dalam Pilkada, terlepas dari siapa yang nantinya terpilih.
"Kita, empat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, memiliki tujuan yang sama. Siapa pun yang terpilih nanti, kita harus tetap bersama membangun Papua Tengah agar menjadi lebih baik dari hari ini," ujarnya, Senin (23/9/2024).
Dalam pidatonya, Nawipa mengucapkan syukur atas dukungan yang diterima bersama pasangannya, Deinas Geley, yang maju dengan nomor urut tiga.
Baca Juga: Senang Dapat Nomor Urut 3 di Pilgub Papua Tengah, Meki Nawipa: Ini Nomor yang Besok Menang
Ia meyakini bahwa perjalanan mereka adalah bagian dari rencana Tuhan untuk masa depan Papua Tengah yang lebih cerah.
"Saya berterima kasih kepada Tuhan yang Mahakuasa, yang telah menolong saya dan Pak Deinas Geley hingga kami berdiri di sini sebagai calon nomor urut tiga. Kami siap melangkah menuju masa depan yang lebih baik," ungkapnya dengan penuh haru.
Meki Nawipa juga menyampaikan apresiasi KPU, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), serta seluruh masyarakat Papua Tengah, mulai dari Beoga hingga Kwatisore, yang telah mendukung proses demokrasi ini.
"Terima kasih banyak atas doa-doa dan dukungan dari semua pihak. Pemilihan ini bukan hanya tentang siapa yang menjadi gubernur, tetapi tentang bagaimana kita bisa memilih pemimpin yang mampu membawa perubahan nyata bagi Papua Tengah," lanjutnya.
Lebih lanjut, Nawipa menyoroti pentingnya kebijakan yang berpihak pada masyarakat, terutama dalam konteks Otonomi Khusus (Otsus) yang memberikan perlindungan bagi Orang Asli Papua (OAP).
Baca Juga: Sah! Meki Nawipa-Deinas Geley Dapat Nomor Urut 3 di Pilgub Papua Tengah 2024
"Otsus bukan sekadar soal siapa yang memimpin, tapi tentang bagaimana kita melindungi harga diri dan hak-hak Orang Asli Papua. Tujuannya adalah menjadikan orang Papua sebagai tuan di tanahnya sendiri, untuk mempersiapkan Papua menyongsong 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045," tegasnya.
Menutup pidatonya, Nawipa menyampaikan keyakinannya akan masa depan yang lebih baik jika ia dan pasangannya, Deinas Geley, mendapat kepercayaan dari masyarakat Papua Tengah.
"Jika masyarakat mempercayakan kami untuk memimpin, maka gelap akan berlalu, dan terang akan terbit bagi Papua Tengah," katanya.
Kontributor : Elias Douw