Suara.com - Angka golput di Pilkada Jakarta 2024 diprediksi masih terus dinamis. Lembaga Survei Indonesia (LSI) menyebut kalau salah satu penyebab angka golput di Jakarta juga karena efek dukungan Anies Baswedan terhadap salah satu paslon cagub-cawagub.
LSI melakukan survei eksperimen dengan bertanya kepada responden mengenai pilihan cagub-cawagub berdasarkan pilihan dukungan Anies Baswedan. Hasilnya, angka golput meningkat tajam hingga hampir 10 persen apabila Anies mendukung paslon Pramono Anung-Rano Karno.
"Itu terbukti bisa lihat eksperimen, Anies mendukung Pram-Rano yang golput meningkat tajam. Artinya belum tentu sikap golput di pemilih Anies sudah statis. Bisa membesar, bisa mengecil. Apalagi pilkada masih dua bulan lagi," kata Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/9/2024).
Selain meningkatkan angka golput, dukungan Anies kepada Pramono-Rano juga bisa menurunkan elektabilitas RK- Suswono secara signifikan, dari 51,7 persen menjadi 40,5 persen. Sehingga, paslon RK-Suswono kemungkinan tidak akan menang Pilkada dalam satu putaran.
Baca Juga: Apabila Pilkada Jakarta Digelar Saat Ini, RK-Suswono Menang Mutlak 51,8 Persen
Selain itu jarak suara antara RK-Suswono dan Pramono-Rano menjadi lebih kecil, dari 22,7 persen menjadi 9 persen.
Sementara itu, angka golput bisa jadi sangat rendah sampai hanya 3,4 persen apabila Anies mendukung paslon Ridwan Kamil-Suswono. Namun, dukungan tersebut juga tak pengaruhi elektabilitas paslon.
"Jika Anies mendukung RK-Suswono, maka elektabilitas RK-Suswono maupun Pramono-Rano tidak mengalami perubahan yang signifikan," kata Djayadi.
Dia menyebutkan kalau keputusan golput oleh masyarakat masih sangat dipengaruhi dari berbagai perkembangan ke depan.
"Apalagi orang yang menyatakan golput belum tentu merepresentatifkan semuanya. Karena orang kadang agak ragu menyatakan golput karena itu tidak dianjurkan," tambahnya.
Baca Juga: Selain Mobil Curhat, RK Juga Mau Bikin Program Dokter Keliling Buat Dhuafa Dan Lansia