Suara.com - Anies Baswedan dinilai masih punya 'pengaruh' terhadap penentu kemenangan dalam Pilkada 2024. Hal tersebut dilandasi faktor arah suara pendukung Anies yang masih berada di Jakarta.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan bahwa Anies bisa jadi menurunkan jumlah pendukung cagub-cawagub Ridwan Kamil-Suswono apabila deklarasi untuk mendukung paslon Pramono Anung-Rano Karno.
Namun, dukungan Anies terhadap Pram-Rano sendiri belum tentu berarti secara signifikan.
"Kalau Anies mendukung Pram-Rano, tidak serta merta meningkatkan elektabilitas Pram-Rano. Dia hanya menarik turun para pendukung dari RK-Suswono yang dugaan kita adalah para pendukung solid dari Anies," kata Djayadi dalam konferensi pers virtual, Rabu (18/9/2024).
Djayadi menambahkan, elektabilitas Pramono Anung terlampau rendah sebagai cagub di Jakarta. Berdasarkan riset LSI, elektabilitas Rano Karno bahkan jauh lebih tinggi, yakni 16 persen. Sementara Pramono Anung hanya 10,5 persen.
Hal itu yang menyebabkan dukungan dari Anies pun belum cukup untuk mendongkrak elektabilitas Pram-Rano sebagai paslon.
"Jadi ketika Anies katakan mendukung Pram-Rano, itu clue untuk pendukungnya tidak memilih RK-Suswono," kata Djayadi.
Selain itu, Pramono belum banyak dikenal oleh masyarakat Jakarta, termasuk pendukung Anies. Sehingga mempengaruhi keputusan mereka dalam menentukan pilihan.
"Karena tidak kenal Pramono, mungkin dia jadi ragu-ragu atau menjadi golput," imbuhnya.
Baca Juga: RK Soal Niat Ketemu Anies: Mau Serap Ilmu, Tak Melulu Minta Dukungan
Penjelasan kedua, kata Djayadi lagi, pendukung Anies kebanyakan nonpartisipan PDIP, sementara paslon Pram-Rano diusung oleh PDIP.
Fakta tersebut mencerminkan adanya jarak ideologis antara pemilih.
"Ragu-ragu akibat endorsment Anies kepada Pram-Rano sebagai calon dari PDIP," ujarnya.
Sehingga hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi Pram-Rano untuk meyakinkan pendukung Anies Baswedan untuk mau memilih mereka.