Suara.com - Bacagub Jakarta, yang diusung PDI Perjuangan, Pramono Anung ingin menjadikan ojek online (ojol) sebagai pekerja. Lantaran, selama ini, ojol hanya berstatus mitra dari pihak aplikator transportasi online.
Pramono mengaku, gagasannya ini juga telah disampaikan dalam kegiatan kerja kabinet di Ibu Kota Nusantara (IKN) beberapa waktu lalu.
"Saya ingin melakukan perubahan yang mendasar, Ojol selama ini kan menjadi bukan pekerja yang formal. Dalam konteks pemikiran saya di IKN, kami juga membahas bahwa ojol akan menjadi formal," kata Pramono di Jakarta Pusat, Minggu, (14/9/2024).
Jika sudah menjadi pekerja formal, maka pendapatan ojol diharapkan bakal lebih stabil karena akan berstatus sebagai pegawai dan mendapat upah bulanan sesuai upah minimum provinsi (UMP).
Baca Juga: Bongkar Dalang di Balik Munaslub Kadin, Rocky Gerung: Rekayasa Demi Singkirkan Arsjad Rasjid
"Sehingga kalau formal, maka pendapatannya minimum UMR, kemudian diatur bisa lebih dari itu. Jadi, pemerintah sedang merumuskan itu," jelas Pramono.
Bahkan, lanjut Pramono, dirinya juga tengah membuka peluang pemerintah ikut mengelola manajemen transportasi online tersebut.
“Sehingga ada kepastian pendapatan dan juga pelayanan kepada ojol ini dilakukan oleh pemerintah," lanjutnya.
Diketahui bersama dalam Pilkada Jakarta 2024, ada tiga pasangan calon yang akan bertarung.
Adapun ketiga Paslon ini yakni Ridwan Kamil-Suswono, yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang berisi belasan partai politik pendukung pemerintah.
Baca Juga: Si Juki Ledek Kominfo Soal Fufufafa: Lebih Panik Akun Anonim Ketimbang PDN Diretas
Pramono Anung-Rano Karno, yang diusung oleh PDI Perjuangan. Kemudian, ada juga Paslon yang maju dari jalur independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.