Suara Gen Z Jadi Incaran Calon Kepala Daerah, Pengamat Politik Beberkan Alasannya

Minggu, 15 September 2024 | 16:45 WIB
Suara Gen Z Jadi Incaran Calon Kepala Daerah, Pengamat Politik Beberkan Alasannya
Ilustrasi generasi muda. (Dok: Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemilih muda dalam kontestasi pemilu diasosiasikan terhadap generasi milenial dan Gen Z. Di antara kedua kelompok usia tersebut, Gen Z dinilai lebih mudah 'diarahkan' dalam menentukan pilihan calon kepala daerah (cakada) pada Pilkada 2024.

Itu sebabnya, suara Gen Z banyak diincar oleh para cakada. Pengamat politik Wasisto Raharjo mengatakan bahwa selain jumlahnya mendominasi, kebanyakan Gen Z juga masih menjadi pemilih pemula yang lebih awam terhadap politik dibandingkan milenial.

"Saya pikir Gen Z masih awam politik, maksudnya preferensi masih bisa diubah dan didekati. Kalau gen di atasnya, seperti milenial, sudah punya pandangan politik sendiri," kata Wasisto kepada suara.com, dihubungi Sabtu (14/9/2024).

Untuk memikat ketertarikan para pemilih muda tersebut, menurut Wasisto, cakada memang harus lakukan pendekatan sesuai dengan karakter generasi tersebut, terutama Gen Z.

Baca Juga: Jadi Sorotan Dunia, Media Asing Sebut Jokowi adalah Mulyono

"Kita lihat gen pemilih muda, mereka memang bukan generasi serius. Maksudnya lebih menyukai yang sifatnya ringan dan informal. Jadi kalau mau meraih suara mereka ya memang harus mengikuti gaya mereka," kata Wasisto.

Ilustrasi Pilkada. (Antara)
Ilustrasi Pilkada. (Antara)

Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilih pada Pemilu 2024 berasal dari Generasi Z dan Milenial sebanyak 55 persen. Kelompok tersebut berada dalam rentang usia 17-40 tahun.

Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) terbanyak di Indonesia. Jumlahnya mencapai 35,7 juta orang di mana 40 persen di antaranya generasi milenial dan 22 persen Gen Z.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI