Suara.com - Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta dari PDI Perjuangan (PDIP), Pramono Anung mengaku sempat diremehkan saat baru mendaftar untuk ikut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024. Apalagi, Pramono merupakan sosok yang sudah lama tak tampil ke hadapan publik.
Belakangan juga Pramono menjabat sebagai Menteri Sekretaris Kabinet (Menseskab) yang bekerja di balik layar. Karena itu, ia mengaku bakal bekerja keras dalam mengupayakan kemenangan di Pilkada DKI bersama Rano Karno.
Hal ini diungkapkan Pramono saat menghadiri deklarasi kumpulan organ relawan "Rumah Bersama Pramono Anung-Rano Karno".
Rano tak merinci siapa saja yang meremehkannya dan hanya menyebutnya kubu sebelah. Namun, ia mengaku kini sudah membuktikannya dengan turun ke 10 hingga 11 titik masyarakat tiap harinya.
"Saya tahu di sebelah sana awalnya betul-betul meremehkan bahwa Pramono Anung bisa enggak, mau enggak turun ke rakyat? Begitu saya turun satu hari 11 titik, 10 titik, kaget semua," ujar Pramono di Gedung Joang 45, Rabu (11/9/2024).
Dalam visi-misinya, Pramono bersama Rano Karno mengusung slogan "Jakarta Menyala". Kalimat ini dipilih karena ia mengaku tak akan mengutarakan janji yang bombastis kepada warga.
"Saya tidak muluk-muluk, misalnya membangun (Jakarta) seperti Dubai, itu enggak. Tetapi saya akan memulai dengan hal-hal yang kecil, apa yang jadi persoalan masyarakat di bawah," ungkap Pramono.
Ogah Janji Muluk-muluk
Sebelumnya, Pramono juga mengaku tak mau menjanjikan janji yang muluk-muluk kepada warga Jakarta. Dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI ini, keduanya memprioritaskan berbagai program yang menyentuh masyarakat.
Baca Juga: Nyelekit! Novelis Okky Madasari Bikin Prosa Satire, Frasa Fufufafa Diusulkan Masuk KBBI
Menurutnya, masyarakat memerlukan program pemerintah yang dampaknya terasa oleh masyarakat. Salah satunya seperti program pembenahan kampung-kampung kumuh.
Hal itu dikatakan Pramono saat blusukan bersama Rano dan juga Anggota DPR RI sekaligus Bendahara Pemenangan Tim Pemenangan Pramono-Rano, Charles Honoris di Tamansari dan Tambora, Jakarta Barat, Minggu (8/9/2024). Dalam kesempatan itu, Rano juga menyinggung janji Bacagub Ridwan Kamil yang mau menjadikan Jakarta seperti kota Dubai.
“Kami tidak akan muluk-muluk menjadikan Jakarta seperti Dubai-lah. Kami akan mulai dari pembenahan kampung-kampung seperti di sini," ujar Pramono, Minggu (8/9/2024).
"Mulai dari sampah dan selokan yang tersumbat, KJP dan KJS yang tidak berjalan baik. Sanitasi yang belum baik. Jadi problem riil masyarakat. Bukan persoalan mengawang-awang yang tidak mungkin dikerjakan,” lanjutnya.
Persoalan yang perlu diatasi di Jakarta, kata Pramono, adalah soal macet, banjir, pungutan liar, premanisme, hingga tindakan kriminal.
Karena itu, jika eiberi mandat menjadi Gubernur, Pramono juga menyatakan akan membuka kembali Balai Kota sebagai tempat mengadu warga, seperti yang diterapkan di zaman Gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dulu.
“Kita akan buka Balai Kota seluas-luasnya untuk warga melaporkan ke Gubernur atau Wakil Gubernur,” kata Pramono.
“Pasukan Oranye (seperti di era Ahok) juga akan dihidupkan kembali. Nggak perlu ijazah tinggi-tinggi untuk jadi Pasukan Oranye, ijazah SD cukup, yang penting bisa kerja,” tambahnya.