Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Wahyu Dinata merespons soal gerakan coblos tiga pasangan calon (paslon) dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024. Ia meminta masyarakat tak mengikuti ajakan tersebut.
Wahyu mengajak para pemilih untuk memilih paslon yang bakal ditetapkan nantinya. Sebab, mereka sudah memiliki hak pilih sesuai Undang-Undang.
"Pada prinsipnya kami dari KPU DKI mengajak masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dengan benar, tentunya mencoblos yang benar itu ada mekanismenya," ujar Wahyu kepada wartawan, Selasa (10/9/2024).
Untuk melawan gerakan itu, KPU mau memasifkan sosialisasi kepada masyarakat. Para pemilih bakal diedukasi pemilih agar menggunakan hak pilih dengan benar.
Baca Juga: JK Respons Gerakan Coblos 3 Paslon: Pilihnya Yang Terbaik, Jangan Emosi
"Kami akan mengintensifkan sosialisasi dan edukasi ke pemilih mengenai pentingnya menggunakan hak pilihnya dengan benar," pungkas dia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebelumnya merespons soal munculnya gerakan tusuk tiga pasangan calon yang berlaga di Pilkada Jakarta 2024. Dia menilai gerakan itu merupakan hak konstitusi setiap warga negara.
Menurutnya, setiap keputusan warga negara itu patut untuk dihormati dan dihargai. Termasuk dengan gerakan tusuk tiga paslon di Pilkada Jakarta mendatang.
"Sebenarnya semua adalah hak konstitusi. Jadi kita hormati, kita hargai setiap pilihan," kata Anies saat ditemui usai acara Talk Show Interaktif BPM FEB UGM x Swaragama bersama mahasiswa di Wisma Kagama, Senin (9/9/2024)
Disampaikan Anies, gerakan ini muncul sebagai tanggapan atas kondisi yang tengah terjadi sekarang. Pihaknya memilih untuk menghormati gerakan itu sebagai kebebasan berekspresi masyarakat.
Baca Juga: Anies Gagal Nyagub di Jakarta, JK Pasrah: Ya Sudah Selesai, Mau Apalagi?
"Dan ini semua adalah ungkapan rasa, pikiran, atas kondisi yang sekarang terjadi. Jadi kita hormati itu, kita hargai sebagai bagian dari kebebasan berekspresi," ungkapnya.
Diketahui, ada tiga pasangan calon yang bakal bertanding di Pilkada Jakarta, yakni Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, Pramono Anung-Rano Karno yang diusung PDIP, serta Dharma Pongrekun-Kun Wardana dari jalur perseorangan.
Sementara, gerakan mencoblos tiga pasangan tersebut di kotak suara disebut-sebut datang dari pihak yang mengatasnanakan sebagai "Anak Abah", yaitu sebutan untuk para pendukung Anies Baswedan.
Gerakan tersebut sebagai bentuk kekecewaan menyusul Anies yang absen dalam konstestasi Pilkada Jakarta 2024 mendatang.