Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkap alasan mengapa PDIP gagal mengusung Anies Baswedan di Pilkada 2024. Hasto menyinggung adanya upaya kekuasaan yang terus mengganggu.
Ia membantah jika gagalnya Anies maju untuk diusung PDIP seperti di Pilgub Jakarta bukan karena penolakan dari internal partainya.
"Bukan, bukan dari penolakan internal, karena kesepahaman itu sudah dibangun," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024) dini hari.
Ia mengungkapkan, jika Anies dengan PDIP sebenarnya sudah bicara banyak hal.
Baca Juga: Terkuak Kejutan PDIP Usung Jeje-Ronal di Pilkada Jabar, Ternyata Ini Alasannya!
"Bahkan satu setengah jam kami juga menjelaskan pemikiran-pemikiran Bung Karno dan Ibu Megawati Sukarno Putri dari aspek geopolitik, juga perhatian terhadap umat Islam, sampai Bung Karno mendapat gelar pendekar dan pembebas bangsa Islam dalam konferensi Islam Asia Afrika," katanya.
Menurutnya, hambatan Anies tak jadi diusung PDIP karena ulah pihak yang coba melakukan pengkondisian di Pilkda Jakarta.
"Dan hambatannya ya mereka yang kemarin mencoba, untuk melakukan pengkondisian di Pilkada DKI. Kekuasaan itulah yang konstitusi saja mau dilanggar, itu karena memang sebenarnya upaya untuk mengepung PDI Perjuangan dan Pak Anies," ujarnya.
Ia mengatakan, kekuasaan tersebut terus melakukan manuvernya tiada henti meski gelombang penolakan dari masyarakat sudah terjadi.
"Dan kekuasaan itu terus bekerja, tidak pernah berhenti. Meskipun gerakan aspirasi dari mahasiswa itu semakin kuat berbicara," pungkasnya.
Baca Juga: Tepis soal PDIP Tawarkan Anies di Pilkada Jabar, Hasto Kristiyanto: Dorongan Muncul dari Publik