Suara.com - Kabar eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diusung PDI Perjuangan untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Barat (Jabar) santer di tengah masyarakat, Kamis (29/8/2024). Hingga Kamis malam menjelang batas akhir pendaftaran Cagub-Cawagub, belum ada konfirmasi atas isu ini.
Jika memang ingin maju Pilkada Jabar, Anies perlu mengurus tiga surat di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan (Jaksel) sesuai dengan alamat rumahnya. Surat pertama adalah keterangan tidak pernah sebagai terdakwa.
Kedua, surat keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya dalam daftar pemilih dan ketiga surat keterangan tidak memiliki tanggungan utang atas nama pribadi maupun badan hukum yang menjadi tanggungjawabnya.
Menanggapi hal ini, Pejabat Humas PN Jaksel, Djumyato menyebut hingga Kamis malam, belum ada permintaan pengurusan tiga surat itu dari Anies sendiri atau timnya.
Baca Juga: PDIP Kota Bandung: 95 Persen Duet Anies-Ono Surono Akan Didaftarkan di Pilgub Jabar
"Belum ada (pengurusan tiga surat maju Pilkada Jabar)," ujar Djumyato kepada Suara.com, Kamis (29/8/2024).
Anies memang sempat mengurus tiga surat itu untuk maju Pilkada DKI. Sementara jika ingin pindah daerah pencalonan, maka Anies harus mengurus ulang ke PN Jaksel.
"Kalau yang kemarin kan untuk pencalonan di DKI. Iya tentu (harus urus lagi)," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Anies Baswedan tak jadi diusung oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai bakal calon gubernur di Pilgub Jakarta. Kini justru muncul isu jika dia akan diusung PDIP di Pilgub Jawa Barat.
Menanggapi hal itu, Ketua DPP PDIP Puan Maharani tak memberikan bantahannya, namun tak juga membenarkan isu tersebut.
Puan hanya meminta semua pihak menunggu sikap resmi PDIP siapa yang pada akhirnya didaftarkan oleh PDIP fi Pilgub Jabar hingga sore nanti.
"Kita lihat sampai nanti sore kan waktu pendaftarannya masih sampai sore," kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
Puan menjelaskan, mengapa PDIP akhirnya memilih Pramono Anung untuk dimajukan di Pilgub Jakarta, padahal memiliki elektabilitas yang kecil. Menurutnya, PDIP memang punya komitmen tersendiri.
"Hak politik dari partai politik mempunyai kesempatan untuk bisa mengusung di DKI dan mempunyai komitmen PDIP Perjuangan mempunyai komitmen untuk bisa bergotong-royong bersama warga atau rakyat yang ada di DKI untuk membangun Jakarta," katanya.
"Jadi biarkan ini mengalir biarkan warga DKI yang memilih nanti pada waktunya," sambungnya.