Tak Tergoda Meski Elektabilitas Moncer, Analis Bongkar Pemicu PDIP 'Lepeh' Anies di Pilkada Jakarta

Kamis, 29 Agustus 2024 | 13:41 WIB
Tak Tergoda Meski Elektabilitas Moncer, Analis Bongkar Pemicu PDIP 'Lepeh' Anies di Pilkada Jakarta
Tak Tergoda Meski Elektabilitas Moncer, Analis Bongkar Pemicu PDIP 'Lepeh' Anies di Pilkada Jakarta. (ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Modal elektabilas tinggi yang dimiliki Anies Baswedan rupanya tak mampu menggoda PDIP untuk mengusungnya menjadi bakal calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024.

Terkait hak itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkap bahwa karakter PDIP sebagai partai politik memang selalu memprioritaskan kadernya sendiri dalam memberikan dukungan. 

"Melihat kecenderungan PDIP diawal, memang partai ini diberbagai event politik, kader menjadi kunci yang utama dimajukan dalam kompetisi. Maka tak mengherankan PDIP sering disebut partai kader," kata Agung kepada Suara.com, dihubungi Kamis (29/8/2024). 

Terutama dalam memberikan delegasi sebagai calon kepala daerah, khususnya di Jakarta. Menurut Agung, PDIP akan memprioritaskan kadernya sendiri, di luar perhitungan menang atau kalah dalam kontestasi politik tersebut.

Baca Juga: Chiki Fawzi Luapkan Uneg-uneg usai Anies Gagal Nyagub, Muncul Ajakan Golput di Pilkada Jakarta: Gak Usah Nyoblos!

"PDIP ingin menunjukan sebagai partai kader, di mana dalam menunjuk calon kepala daerah, gubernur salah satunya, kader menjadi prioritas. Itu artinya persoalan kalah memang itu adalah hasil kerja-kerja politik di ujung," ujar Agung.

Anies Baswedan usai menghadiri Kongres Ke-3 Partai NasDem, Minggu (25/8/2024) malam. (Suara.com/Novian)
Anies Baswedan usai menghadiri Kongres Ke-3 Partai NasDem, Minggu (25/8/2024) malam. (Suara.com/Novian)

Sebagai partai kader, lanjut Agung, PDIP nampaknya menjunjung tinggi kesamaan komitmen dan ideologi dibandingkan sekadar elektabilitas tinggi. Faktor tersebut yang nampaknya jadi salah satu penyebab Anies gagal diusung PDIP jadi cagub Jakarta.

Bila hanya memikirkan kemenangan di Pilkada Jakarta, kata Agung, menunjuk Anies sebagai cagub memang bisa jadi 'jalan pintas' bagi PDIP. Namun, nyatanya cara tersebut tak pilih.

"Menegaskan PDIP tidak terlampau silau dengan elektabilitas pihak eksternal seperti Anies. Kalau mau gampang memang PDIP bisa berkoalisi dengan Anies yang punya nama besar, elektabilitas paling tinggi. Tapi bagi PDIP itu bukan hal penting ternyata," ujarnya.

"Untuk apa mengusung Anies yang orang luar, yang tidak bisa diminta komitmennya untuk perjuangkan dan membesarkan PDIP di masa akan datang. Itu yang tampaknya membuat PDIP tak usung Anies," kata Agung lagi.

Baca Juga: Gagal Nyagub di Jakarta, 'Dosa' Jokowi ke PDIP Bikin Anies Amsyong?

Sementara itu, PDIP telah memutuskan untuk mengusung pasangan Pramono Anung-Rano Karno sebagai bakal cagub-cawagub di Pilkada Jakarta 2024. Pasangan tersebut telah mendaftarkan diri ke KPUD Jakarta pada Rabu (28/8) kemarin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI