Anies Gagal Jadi Cagub, Akankah Politik Identitas Terulang Lagi Di Pilkada Jakarta?

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:01 WIB
Anies Gagal Jadi Cagub, Akankah Politik Identitas Terulang Lagi Di Pilkada Jakarta?
Anies Baswedan usai menghadiri Kongres Ke-3 Partai NasDem, Minggu (25/8/2024) malam. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Isu mengenai politik identitas kerap kali melekat pada sosok Anies Baswedan setelah Pilkada Jakarta 2017. Kini, saat Anies gagal melenggang sebagai calon gubernur di Pilkada Jakarta 2024, isu politik identitas diperkirakan tak akan mencuat di pilkada kali ini.

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menjelaskan bahwa adanya isu politik identitas di Jakarta memang tak lepas dari perbedaan agama dari kandidat cagub-cawagub. Sementara pada Pilkada Jakarta 2024 dipastikan tak terjadi perbedaan tersebut.

"Kalau saya kira sudah minimalis ya. Karena kan istilahnya ini sama-sama semuanya merepresentasikan Muslim ya. Jadi soal itu (politik identitas) saya kira tereliminasi walaupun kemungkinannya masih ada," kata Agung kepada Suara.com, dihubungi Rabu (28/8/2024).

Agung menilai bahwa isu-isu mengenai sara memang sangat sensitif bila dimainkan saat Pilkada. Sebab, akan dengan cepat mempengaruhi keputusan masyarakat dalam menentukan pilihannya.

Baca Juga: KPU: RS Tarakan Jadi Tempat Pemeriksaan Kesehatan Paslon Di Pilkada Jakarta

Di sisi lain, politik identitas juga dapat merusak stabilitas dari sosial politik di Jakarta khususnya.

"Ini bisa menjadi merusak stabilitas kohesi sosial politik kita, kalau memang terlalu dikapitalisasi seperti itu dan ini tidak baik. Dan ya, harusnya aparat bertindak tegas ya meminimalkan risiko-risiko terjadinya politisasi agama, politik identitas, dan seterusnya," katanya.

Diketahui, saat ini sudah ada tiga pasangan bakal cagub-cawagub yang mendaftar ke KPUD Jakarta untuk Pilkada 2024.

Dari jalir independen terdapat paslon Dharma Pongrekun dan Kun Wardana. Kemudian paslon yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus, Ridwan Kamil-Suswono. Serta paslin dari PDIP Pramono Anung-Rano Karno.

Di antara dua paslon yang diusung oleh partai politik, Agung melihat seluruhnya merepresentatifkan Islam. Sehingga tak ada alasan untuk kembali muncul politik identitas di Pilkada Jakarta.

Baca Juga: Angka Golput di Jakarta Diprediksi Meningkat Imbas Anies Baswedan Gagal Jadi Cagub

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI