Rano Kano Dinilai Lebih Pas jadi Cagub Jakarta, tapi Pramono Anung Punya Kelebihan Ini

Rabu, 28 Agustus 2024 | 15:20 WIB
Rano Kano Dinilai Lebih Pas jadi Cagub Jakarta, tapi Pramono Anung Punya Kelebihan Ini
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) menyampaikan pernyataan pers usai melakukan pendaftaran di Kantor KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai Rano Karno sebenarnya lebih pas menjadi calon gubernur dibandingkan Pramono Anung. Tidak hanya karena lebih populer, tapi Rano Karno juga punya pengalaman sebagai kepala daerah. 

Sedangkan karir politik Pramono Anung lebih lama menjadi sekretaris kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak periode pertama. Sementara itu, Rano Karno pernah menjabat sebagai Gubernur Banten pada 2015-2017. 

"Sebenarnya masih bisa di balik, Rano cagubnya, Pramono cawagubnya. Karena Rano ini lebih moncer pengalaman kepemimpinannya sebagai kepala daerah ketimbang Pramono yang selama ini banyak berkiprah sebagai sekjen partai maupun sekretaris kabinetnya Jokowi," kata Agung kepada Suara.com saat dihubungi, Rabu (28/8/2024). 

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) usai melakukan pendaftaran di Kantor KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) usai melakukan pendaftaran di Kantor KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Karena menurutnya, menjadi Gubernur Jakarta tak cukup hanya paham permasalahan laten seperti, macet, banjir, sampah, hingga polusi. Tapi juga harus memiliki modal elektoral untuk bisa berkompetisi dengan lawannya. 

Baca Juga: Batal Diusung di Jakarta, Benarkah PDIP Sakit Hati ke Anies karena Dendam Lama?

Walau begitu, Agung melihat kalau Pramono Anung juga memiliki posisi yang lebih strategis dalam partai politik. 

"Dalam beberapa hal memang Pramono ini lebih banyak diakomodir oleh Ibu Ketua Umum karena punya relasi yang panjang dengan Ibu Mega, hampir 3 dekade, kalau saya tidak salah 27 tahun katanya," ujarnya.

Kiprahnya yang sudah puluhan tahun di PDIP disebut jadi modal kuat untuk menyatukan internal partai maupun berbagai kubu yang ada di Istana. Modal tersebut yang diperkirakan jadi alasan Ketum PDIP Megawati lebih memilih Pramono Anung menjadi bakal cagub Jakarta. 

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) menyampaikan pernyataan pers usai melakukan pendaftaran di Kantor KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung (kanan) dan Rano Karno (kiri) menyampaikan pernyataan pers usai melakukan pendaftaran di Kantor KPUD Jakarta, Rabu (28/8/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Jadi pertimbangannya bukan elektoral, makanya sangat disayangkan sebenarnya. Bagus PDIP mengusung kader sendiri, tapi minusnya adalah PDIP harus bekerja lebih keras untuk memastikan kemenangan mereka di pilkada," tuturnya.

Sekalipun nama Rano Karno telah banyak dikenal publik, akan tetapi kecenderungan masyarakat akan lebih dulu melihat sosok calon gubernur dibandingkan cawagubnya. Sehingga, jika dibandingkan dengan lawannya, Ridwan Kamil (RK), nama Pramono Anung hampir tak dikenal publik.

Baca Juga: Pede Nyagub, Pramono Anung Sesumbar Bisa Atasi Segudang Masalah di Jakarta, Begini Katanya!

Itu sebabnya, Agung berpandangan kalau PDIP perlu bekerja lebih keras untuk bisa memenangkan Pilkada Jakarta

"Karena kalau tidak, ya PDIP sekadar mendaftarkan calon dan ikut serta dalam pilkada saja. Tapi peluang menangnya kecil," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI