Tanpa Izin Gus Yaqut Ikut Pilkada Sumut, Hasan Basri Sagala Dicopot dari Tenaga Ahli Menag

Chandra Iswinarno Suara.Com
Selasa, 27 Agustus 2024 | 14:37 WIB
Tanpa Izin Gus Yaqut Ikut Pilkada Sumut, Hasan Basri Sagala Dicopot dari Tenaga Ahli Menag
Bakal Cawagub Sumut Hasan Basri Sagala. [MCH 2024/Henri Lukmanul Hakim]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakal Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara (Cawagub Sumatera Utara) Hasan Basri Sagala dicopot dari jabatannya sebagai Tenaga Ahlli Menteri Agama usai maju mendampingi Edy Rahmayadi dalam Pilkada 2024 mendatang.

Penegasan itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Agama (Kemenag) Anna Hasbie. Ia mengemukakan bahwa Hasan Sagala telah mencalonkan diri mendampingi Edy tanpa izin dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut.

"Sehingga, secara aturan tidak ada pilihan selain memberikan sanksi tegas diberhentikan dari jabatannya," kata Anna Hasbie melalui siaran pers yang diterima Suara.com, Selasa (27/8/2024).

Anna mengemukakan bahwa surat keputusan pemberhentian Hasan Basri Sagala sudah ditandatangani Menag Yaqut Cholil Qoumas pada 26 Agustus 2024.

Baca Juga: Dampingi Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut, Hasan Basri Diberhentikan dari Jabatannya di Kemenag

Dalam diktum SK itu disebutkan bahwa dalam rangka tertib administrasi dipandang perlu untuk memberhentikan Hasan Basri Sagala sebagai Tenaga Ahli Menteri Agama Bidang Administrasi dan Good Government serta Hubungan Antar Lembaga Keagamaan.

"Gus Men sudah menandatangani SK Pemberhentian. Jadi mulai Senin (26/8/2023), Hasan Sagala sudah bukan lagi Tenaga Ahli Menteri Agama dan tidak diperkenankan menggunakan segala atribut yang berkenaan dengan Kementerian Agama," ujarnya.

Selain menjabat sebagai Tenaga Ahli Menag, Hasan Basri Sagala juga tercatat di lingkup Nahdlatul Ulama (NU). Lantaran ikut dalam konstestasi Pilgub Sumut, Hasan Basri juga telah mundur dari NU.

“Berdasarkan informasi yang saya peroleh, Hasan Sagala juga sudah mengundurkan diri dari NU, tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, Gerakan Pemuda (GP) Ansor setelah kadernya, Hasan Basri Sagala ditunjuk sebagai bakal calon wakil gubernur (bakal cawagub) untuk mendampingi calon Gubernur Edy Rahmayadi di Pilkada Sumut 2024. Salah satunya alasan penolakan itu lantaran Edy Rahmayadi pernah menghina GP Ansor.

Baca Juga: GP Ansor Tak Sudi Dukung Edy Rahmayadi di Sumut karena Merasa Pernah Dihina, Nama Gus Yaqut Ikut Disebut

Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Sumut Adlin Tambunan menyayangkan sikap Hasan yang memilih menjadi cawagub mendampingi Edy Rahmayadi.

"Hasan sebaiknya fokus pada tugasnya membantu Pak Menteri Agama, karena banyak pekerjaan di Kementerian Agama yang membutuhkan buah pikiran dari Hasan,” ujarnya dikutip dari Antara, Selasa (27/8/2024).

Adlin bahkan menegaskan, sulit mendukung Edy karena pernah menghina GP Ansor pada 2019 silam. Bahkan, Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU) Agus Suryadi menilai pernyataan Edy yang ingin berpasangan dengan Hasan untuk maju pada Pilkada 2024 kurang cocok.

Menurutnya, catatan negatif Edy yang sempat menghina GP Ansor mempengaruhi hubungan dengan masyarakat, khususnya kalangan Nahdlatul Ulama (NU) dan GP Ansor-Banser.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI