Sebentar Lagi Lengser, Jokowi Bisa Dikenang Rakyat jadi Presiden Paling Serakah karena Politik Dinasti

Senin, 26 Agustus 2024 | 15:40 WIB
Sebentar Lagi Lengser, Jokowi Bisa Dikenang Rakyat jadi Presiden Paling Serakah karena Politik Dinasti
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Instagram/jokowi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden RI Joko Widodo alias Jokowi berisiko dikenang oleh rakyat Indonesia sebagai kepala negara yang serakah terhadap kekuasaan. Risiko tersebut tak lepas dari berbagai upaya politik dinasti yang dilakukan untuk anak-anak Jokowi.

Menurut pengamat politik Saidiman Ahmad, citra tersebut tidak hanya jadi tanggung jawab Jokowi seorang, tetapi juga keluarganya, termasuk anak dan menantunya. 

"Kalau Pak Jokowi tidak memperbaiki sikap atau keluarga ini tidak segera memperbaiki sikap, saya kira ini akan bermasalah kepada Pak Jokowi. Pak Jokowi bisa dianggap sebagai Presiden yang paling serakah di Indonesia," kata Saidiman kepada Suara.com, dihubungi Senin (26/8/2024). 

Peneliti Politik dan Kebijakan Publik Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu tak menampik kalau politik dinasti juga turut dilakukan oleh sejumlah Presiden RI terdahulu. Hanya saja, cara yang dilakukan tidak seperti Jokowi, di mana sampai mengubah undang-undang lewat lembaga hukum. 

Baca Juga: Ucap Terima Kasih, Surya Paloh Akui Belajar dari Politik Jokowi, Begini Katanya!

Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bersama Jokowi dan Iriana Jokowi (Instagram/erinagudono)
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono bersama Jokowi dan Iriana Jokowi (Instagram/erinagudono)

Presiden terdahulu, seperti Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati, di mana anak-anak mereka juga turut terjun ke politik, tapi melalui proses persiapan yang seharusnya. 

"Kalau Presiden yang sebelumnya praktik politik dinasti itu nyaris tak terjadi. Misalnya Pak SBY, sebelum Pak Jokowi, itu kan AHY maju setelah Pak SBY tidak lagi Presiden. Ketika Pak SBY masih Presiden, dia tidak maju dalam Pilkada," kata Saidiman.

"Megawati juga demikian, walaupun ada Puan di dalam partai politik, tapi terlihat dipersiapkan, tidak mentang-mentang berkuasa kemudian keluarga semuanya, yang bahkan belum cukup umur diatur-atur," imbuhnya.

Citra Jokowi sebagai harapan baru, sebagaimana pernah disorot oleh media internasional majalah Times, dinilai Saidiman akan luntur dengan sendirinya akibat politik dinasti yang dibangunnya sendiri. Menuju akhir dari masa jabatannya, Jokowi dikritik telah membuat demokrasi di Indonesia justru berjalan mundur. 

"Dan itu bukan cuma kita yang melihat kemunduran tapi para pemeringkat demokrasi di dunia juga melihat itu. Lima tahun terakhir demokrasi Indonesia mengalami kemunduran, salah satunya adalah karena istana ingin menguasai semua, melemahkan oposisi dan itu terjadi sampai sekarang," pungkasnya.

Baca Juga: Jelang Jabatan Presiden Lengser, Surya Paloh Beri Pantun ke Jokowi, Begini Bunyinya!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI