Suara.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) nampaknya trauma dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berkhianat terhadap partainya sendiri. Padahal Jokowi telah menjadi kader PDIP selama lebih dari 20 tahun. Namun, tindakan orang nomor satu di Indonesia itu, dikatakan Adi, berani menghabisi PDIP.
"Sepertinya PDIP trauma dengan Jokowi. Di mana Jokowi sudah lama menjadi kader PDIP, kebersamaannya 23 tahun. Tapi pada akhirnya Jokowi melawan dan menghabisi PDIP di Pilpres 2024," kata Adi kepada Suara.com, dihubungi Jumat (23/8/2024).
Atas dasar hal tersebut, tak heran kemudian Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri memberi penekanan kepada Anies Baswedan untuk nurut bila ingin diusung menjadi bakal calon Gubernur Jakarta.
Menurut Adi, Megawati meminta Anies untuk mematuhi ideologi politik serta falsafah perjuangan PDIP bila telah resmi diusung PDIP. Penekanan tersebut dinilai memang perlu disampaikan Megawati, mengingat Anies bukan kader PDIP.
Baca Juga: Menguak Diksi Megawati Minta Anies 'Nurut' jika Mau Diusung PDIP, Bakalan jadi 'Boneka Politik'?
"Sepertinya itu yang kemudian Mega mengeluarkan kata harus nurut kepada Anies. Karena apapun itu Anies bukan kader, tapi eksternal," ujarnya.
Minta Anies Nurut jika Ingin Diusung PDIP
Sebelumnya, Megawati mempertanyakan alasan terkait dirinya yang diminta untuk mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024.
Hal itu disampaikan Megawati usai pembacaan nama-nama calon kepala daerah yang diusung PDI Perjuangan gelombang kedua di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, pada Kamis (22/8/2024).
Awalnya, dia bercerita ada banyak orang yang membicarakan siapa yang akan didukung PDI Perjuangan pada Pilkada Jakarta. Putri Proklamator RI Soekarno itu pun mengaku kaget ada sekelompok orang mengenakan baju berwarna merah-hitam yang memasang spanduk untuk mendukung Anies.
Baca Juga: RUU Pilkada Batal Disahkan Usai Didemo Besar-besaran, Kans Anies Maju Pilgub Kian Terbuka
"'Kan tadi di depan itu aku kaget toh, ya, ada baju merah hitam, tetapi pasang spanduknya suruh gotong Pak Anies ya? Ya, toh, siapa yang tidak lihat? Aku saja lihat kok," ujar Megawati.
Megawati pun menanyakan apakah Anies Baswedan mau bergabung sebagai kader PDIP. Kemudian juga mempertanyakan Anies akan nurut atau tidak.
"Dia (Anies) benar ini kalau mau sama PDI Perjuangan? Kalau mau PDI Perjuangan, jangan kayak begitu dong, ya. Mau tidak nurut ya. Iya, dong," ucap presiden RI kelima tersebut.