Djarot PDIP Tantang KIM Plus Lawan Kotak Kosong Di Jakarta, Jangan Pakai Calon Boneka

Senin, 19 Agustus 2024 | 21:09 WIB
Djarot PDIP Tantang KIM Plus Lawan Kotak Kosong Di Jakarta, Jangan Pakai Calon Boneka
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP), Djarot Saiful Hidayat. (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat menantang Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk bersedia melawan kotak kosong di Pilkada Jakarta 2024. Sebab, saat ini semua partai yang memiliki kursi DPRD kecuali PDIP telah menyatakan mengusung Ridwan Kamil-Kamil-Suswono.

Atas kondisi ini, hampir dipastikan tak ada kandidat lain yang bisa diusung partai politik. PDIP sendiri tak bisa mengusung kandidat karena tak memenuhi syarat minimal 22 kursi.

"Kalau begitu, kami tantang, apakah berani pasangan yang deklarasi dengan memborong semua partai itu melawan kotak kosong? Mari kita lihat," ujar Djarot di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (19/8/2024).

Menurut Djarot, masyarakat menginginkan kontestasi pemilihan eksekutif yang sehat, tanpa adanya saling menjegal. Karena itu, Djarot menyebutkan PDIP akan terus melawan pihak yang merusak demokrasi di Jakarta.

Baca Juga: Didukung Koalisi Gemuk, Ridwan Kamil Ogah Remehkan Calon Independen Dharma Pongrekun

"Kami tantang itu, mari tetap berdiri teguh bahwa PDI Perjuangan akan melawa siapapun juga yang merusak atau yang bikin demokrasi enggak sehat di Jakarta, di mana Jakarta ini menjadi menjadi magnet percontohan perpolitikan," ucapnya.

Djarot pun menyinggung keberadaan pasangan calon (paslon) independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Ia menilai pasangan ini sebagai boneka yang dibuat dengan tujuan agar Ridwan Kamil-Suswono tak melawan kotak kosong.

Apalagi, pencalonan Dharma-Kun sendiri juga sudah bermasalah karena diduga mencatut banyak Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga Jakarta.

"Atau ini akan berusan diloloskan calon independen sebagai calon boneka ya. Karena banyak sekali ya, ini masukan suara dari warga yang merasa atau membuktikan KTP-nya dibegal. KTP-nya dicatut ini sudah pelanggaran sungguh-sungguh, menurut saya," pungkas Djarot.

Baca Juga: Deklarasi Mendadak Dihadiri Gibran, Ridwan Kamil Ngaku Girang Gegara Hal Ini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI