Suara.com - PDI Perjuangan kekinian belum juga mengumumkan siapa kandidat yang akan maju di Pilkada Jawa Tengah 2024. Namun, sejumlah nama seperti mantan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi alias Hendi hingga mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa masuk radar PDIP untuk maju menjadi calon gubernur.
Terkait dua kandidat tersebut, Hendi disebut-sebut lebih layak menjadi cagub PDIP untuk Pilkada Jateng ketimbang Andika Perkasa. Alasannya karena Hendi dianggap punya segudang pengalaman di Jateng daripada calon lainnya.
Pernyataan itu diungkapkan oleh Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah Putra,
“Dari sisi ketokohan, tentu Hendrar Prihadi lebih memungkinkan, mengingat Hendrar sudah miliki kedekatan kultural sebagai masyarakat Jawa Tengah,” kata Dedi dikutip pada Senin (19/8/2024).
Menurutnya, peluang Hendi nyagub pun besar karena pernah memimpin Semarang. Selain dianggap menjadi loyalis PDIP, gaya komunikasi yang dianggap lebih cair sehingga gampang meraih simpati dari masyarakat di Pilkada Jateng.
![Politisi PDIP Andika Perkasa. [Dok. DPP PDIP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/05/24/70030-andika-perkasa.jpg)
“Hendrar teruji loyalitasnya pada Partai (PDIP), dan memang punya kapasitas sebagai kepala daerah,” bebernya.
Terkait nama Andika, Dedi pun mengungkap jika gaya eks Panglima TNI itu tidak membumi. Bahkan, Dedi pun membeberkan peran Andika Perkasa yang dianggap gagal setelah ditunjuk menjadi tim pemenangan Ganjar-Mahfud MD di Pilpres 2024.
“Ini akan sedikit sulit mendapat perhatian publik, meskipun Jateng sebagai basis PDIP, tetapi Pilpres kemarin membuktikan PDIP masih bisa dikalahkan,” ungkapnya.
Selain itu, Dedi juga membandingkan nama Ahmad Luthfi dan Kaesang Pangarep yang digadang-gadang akan diduetkan oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilkada Jateng. Namun, dia menanggap jika elektabilitas Hendi masih di atas dari Ahmad Luthfi dan Kaesang.
Meski dinilai lebih unggul, Dedi mengkhawatirkan Hendi kalah dari segi kekuatan mesin politik yang dimiliki KIM.