Termasuk Jakarta, Pilkada Lawan Kotak Kosong Diprediksi Terjadi Di 4 Provinsi Ini

Selasa, 13 Agustus 2024 | 19:28 WIB
Termasuk Jakarta, Pilkada Lawan Kotak Kosong Diprediksi Terjadi Di 4 Provinsi Ini
Ilustrasi pilkada. [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pilkada serentak 2024 diprediksi akan semakin banyak kandidat yang melawan kotak kosong di sejumlah daerah. Sejak Pilkada 2018, calon kepala daerah tunggal juga tercatat terus meningkat.

Pada Pilkada 2018 terdapat 16 calon tunggal. Jumlah itu meningkat di Pilkada 2020 dengan terdapat 25 calon tunggal.

Themis Indonesia Law Firm memperkirakan kalau jumlah calon tunggal yang akan melawan kotak kosong pada Pilkada 2024 kemungkinan akan meningkat dua kali lipat.

"Di tingkat calon Gubernur setidaknya ada empat provinsi yang berpotensi menghadirkan calon tunggal dengan koalisi yang gemuk, di antaranya adalah Sumatera Utara, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, dan Jawa Tengah, dengan asumsi apabila Kaesang Pangarep dicalonkan sebagai Gubernur di Jawa Tengah," kata peneliti Themis Indonesia Law Firm, Hemi Lavour, dalam acara diskusi publik di Jakarta, Selasa (13/8/2024).

Baca Juga: Themis Indonesia Temukan 35 Daerah Berpotensi Jadi Ajang Politik Dinasti, Libatkan 42 Cakada

Sedangkan di tingkat calon bupati maupun wali kota, daerah yang berpotensi hanya ada calon tunggal tunggal yakni, Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur), Batam (Kepulauan Riau), dan Bima (Nusa Tenggara Barat).

"Hadirnya calon tunggal pada penyelenggaraan pemilihan kepala daerah juga menjadi sebuah indikasi kegagalan partai politik dalam menjalankan fungsi kaderisas dan melahirkan pemimpin baru di tingkat lokal," imbuh Hemi.

Potensi calon tunggal itu dikatakan dipengaruhi karena adanya politik dinasti yang sudah terbangun.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri disebut turut jadi pelopor praktik politik dinasti. Hal tersebut tak lepas dari sikap Jokowi yang membiarkan putra sulungnya, Gibran Rakabuming, maju sebagai calon Wakil Presiden.

Kemudian menantunya, Bobby Nasution, yang maju di Sumatera Utara yang sebelumnya menjabat sebagai Wali Kota Medan.

Baca Juga: Soal Jusuf Hamka Ikut Mundur, Analis: Apa yang Terjadi Pada Airlangga Bagian dari Politik yang Tidak Terpuji

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI