Suara.com - Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin mengaku heran atas voice note atau pesan suara dari Anies Baswedan bisa bocor di sosial media. Padahal, dalam pesan itu, Anies mengaku tidak mau berbantahan di publik dengan PKS.
Isi pesan suara itu adalah terkait dengan tenggat waktu atau deadline mencari partai koalisi yang diberikan PKS kepada Anies untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.
"Saya hormati sebagai tanggapan pesan suara yang Pak Anies kirim ke saya. Tapi entah bagaimana, malah sudah tersebar ke mana-mana," kata Khoirudin dalam pesan suara yang juga tersebar di sosial media, Senin (12/8/2024).
"Sebagiannya malah dengan berbagai bumbu tidak sedap yang tidak sesuai dengan apa yang Pak Anies harapkan dalam voice note tersebut, yaitu tidak munculnya saling berbantahan di publik," imbuh Khoirudin.
Baca Juga: Pastikan Jokowi dan Prabowo Hadir, tapi PKB Masih Pikir-pikir Undang Anies ke Muktamar
Khoirudin mengaku, dengan tersebarnya pesan suara Anies Baswedan tersebut, maka dirinya pun harus membuat pesan suara balasan terhadap Anies. Hal itu, agar masyarakat yang mendapatkan informasi yang utuh.
"Tentu kami tidak berharap adanya saling berbantahan. Tapi juga agar warga yang terlanjur mendapatkan sebaran voice note dari Pak Anies mendapatkan informasi yang seimbang dan yang sebenarnya," kata Khoirudin.
Sebelumnya, pesan suara Anies Baswedan kepada Ketua DPW PKS DKI Jakarta, Khoirudin soal klarifikasi tenggat waktu untuk mencari kawan dalam Pilkada Jakarta tersebar di media.
Juru Bicara Anies, Angga Putra Fidrian mengatakan, bahwa rekaman suara berdurasi 9 menit 56 detik itu memang merupakan suara Anies yang mengirimkan pesan suara ke Khoirudin.
"Betul, itu suara Pak Anies Baswedan yang mengirim Voice Note ke Ust Khoirudin," ujar Angga, saat dikonfirmasi, dikutip Senin (12/8/2024).
Baca Juga: PKB soal Usulan Usung Anies di Pilkada Jakarta: Awalnya Mulus Sekali, Ternyata...
Meski demikian, Angga tidak menjelaskan alasan di balik bocornya rekaman suara tersebut.