Suara.com - Anies Baswedan mengaku dibuat kaget atas pernyataan juru bicara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyoal batas waktu atau deadline 40 hari untuk mencari partai pengusung hingga 4 Agustus 2024.
Pengakuan Anies Baswedan itu ia sampaikan lewat pesan suara atau voice note kepada Ketua Pimpinan Wilayah (DPW) PKS, Khoirudin sebagaimana diterima Suara.com, Senin (12/8/2024).
“Dulu ketika saya sudah, sesudah mendengar kabar bahwa PKS mendeklarasikan saya dan MSI (Muhammad Sohibul Iman) sebagai pasangan calon, maka itu kan tandanya kita semua kerja bersama ya menuju tanggal pendaftaran nanti tanggal 27-29 Agustus,” kata Anies dalam voice note kepada Khoirudin.
“Nah, cuma dalam perjalanan ini, beberapa hari kemarin kita dengar teman-teman jubir di PKS, dalam media, di TV-TV juga mengatakan bahwa Anies diberi deadline 40 hari, kemudian diberi deadline mencari partai hingga tanggal 4 Agustus,” lanjut Anies.
Baca Juga: Desak PKS Jangan Berpaling dari Anies, Kelompok Massa Ini Gelar Aksi di Depan Kantor DPP
Selama ini, Anies mengaku jika dirinya tidak boleh berkomunikasi langsung terhadap Khoirudin atau elite partai lainnya.
Mantan Gubernur DKI ini juga mengatakan, jika ingin melakukan komunikasi soa Pilkada, dirinya diminta lewat satu pintu alias melalui PIC.
“Dalam urusan Pilkada ini kan kita sudah diarahkan tidak boleh berkomunikasi langsung saya dan Pak Khoiruddin dan juga yang lain-lain, tapi semua pembicaraan soal Pilkada ini harus satu pintu,” jelas Anies.
Anies bilang, terkait penyataan para jubir PKS yang bisa menyatakan jika soal batas waktu tersebut bisa segera diluruskan. Hal itu, kata dia, karena selama ini tidak ada batasan waktu yang terlewat terkait Pilkada DKI.
“Saya ingin sampaikan kepada semua bahwa saya tetap berjuang bersama, dan tidak ada deadline atau tenggat waktu yang dilewati,” ucap Anies.
Baca Juga: PKS Respons Isu Penjegalan Anies Baswedan: Kita Berikhtiar Agar Pasangan AMAN Berlayar
Anies menuturkan, tenggat waktu tanggal 4 Agustus tersebut bermula ketika PIC yang mengurus soal Pilkada, meminta Anies bertemu dengannya dan Presiden PKS Ahmad Syaikhu.
“PIC dari PKS itu menghubungi saya, ini PIC tunggal ya, soal Pilgada, beliau menanyakan apakah bisa jumpa dengan beliau dan Pak Presiden PKS,” ungkap Anies.
Kemudian, pada hari Minggu (28/7/2024), sekira pukul 16.00 WIB, menurut Anies pertemuan tersebut berlangsung.
“Lalu beliau menyampaikan bahwa PKS memerlukan kejelasan apakah Pak Anies setuju dengan nama Pak MSI sebagai wakil,” katanya.
Anies mengaku diberikan waktu satu minggu hingga tanggal 4 Agustus untuk memikirkannya.
“Kenapa tanggal 4? Nah, disampaikan karena tanggal 7 rencananya akan ada rapat DPTP untuk memastikan bahwa pasangan AMAN ini sudah aman, jadi pasangan AMAN ini akan ditetapkan,” kata Anies.
Anies mengaku, hal itu perlu kembali didiskusikan terhadap Sohibul, lantaran usai PKS menyatakan keduanya bakal menjadi bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur keduanya belum melakukan komunikasi.
“Sesudah pengumuman kami belum sempat ngobrol bareng. Saya waktu itu sedang tidak di Indonesia, jadi setelah saya pulang dari Indonesia, belum sempat juga langsung ketemu karena saya dirawat, Pak MSI juga harus operasi sehingga dirawat juga,” jelas Anies.
Kemudian, pada 30 Juli, Anies bertemu dengan Sohibul. Pertemuan itu, diakui Anies, cukup lama lantaran hampir berlangsung selama 3 jam.
“Nah, setelah ngobrol itu, besoknya saya langsung menghubungi PIC Pilkada yang selama ini di tugasi, karena memang harus pintu komunikasi satu, saya sampaikan bahwa kalau bisa ingin ketemu Pak Presiden hari itu juga,” katanya.
"Jadi akhirnya hari Rabu sore tanggal 31 Juli ya, saya berjumpa dengan Pak Presiden, dan dalam pertemuan itu saya sampaikan bahwa saya siap untuk berjuang bersama Pak MSI sebagaimana yang diputuskan di DPTP,” imbuhnya.
Setelah adanya keputusan tersebut, maka mesin partai mulai bergerak. Jadi selama ini, kata Anies, tidak pernah ada pembahasan soal batas waktu 40 hari.
“Jadi itu pembahasannya, sama sekali kita tidak membahas soal 40 hari dan lain-lain. Cuma saya kaget saja mendengar jubir-jubir PKS di media mengatakan tenggat waktu 40 hari, lalu deadline 4 Agustus sebagai deadline mencari partai lain. Mengapa kaget? Karena memang tidak pernah dibahas,” pungkas Anies.