Suara.com - Ketua Umum Forum Komunikasi Anak Betawi (Forkabi), Mohammad Ihsan mengkritisi soal kemungkinan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak mendapat tiket maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI. Ia menganggap jika Anies gagal maju, maka hal itu merupakan risiko dari demokrasi.
Ihsan mengatakan, pada dasarnya partai politik (parpol) merupakan tiang dari demokrasi. Jika mekanisme yang sudah berjalan di tingkat parpol memutuskan tak memajukan Anies, maka hal itu merupakan dari bagian demokrasi.
"Jadi jika konsekuensi seorang Anies Baswedan tidak didukung koalisi yang sudah deal PKB-PKS, NasDem, itu bagian daripada risiko di alam demokrasi. Itu poinnya," ujar Ihsan kepada Suara.com, Jumat (9/8/2024).
Ihsan enggan memberikan penilaian terhadap sosok Anies sebagai pemimpin atau kemampuannya dibandingkan lawan politiknya. Sebab, menurutnya setiap pemimpin memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing.

"Sebenarnya kalau yang namanya memimpin itu, enggak mungkin seorang pemimpin itu kayak setan, rusak semua.
Atau kayak malaikat, baik semua juga enggak mungkin. Pasti ada jelek, ada baik. Intinya begitu," tuturnya.
Karena itu, ia tak mempersoalkan apabila nantinya Anies gagal maju dalam Pilkada DKI 2024. Ia menganggap mekanisme demokrasi melalui partai politik sudah berjalan dan menghasilkan calon-calon yang dianggap layak.
"Perkara maju sekarang, kemudian ternyata semua pada hengkang. KIM plus kemudiannya akan dipilih menjadi sebuah pilihan utama bagi partai politik. Dan nanti dia akan bertarung dengan mungkin Pangrekun (calon independen) ya. Ya itu bagian dari konsekuensi dalam demokrasi," pungkasnya.

PKS Buka Opsi Gabung KIM Plus
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengaku membuka opsi untuk menjalin komunikasi politik dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) untuk Pilkada Jakarta 2024. Opsi tersebut sedang dikaji di internal DPP PKS.
Baca Juga: Termasuk Anies, RK Sesumbar Siap Lawan Siapa Saja di Jakarta Asal Bukan Kotak Kosong: Saya Gak Suka!
Juru Bicara PKS, M Kholid, menyampaikan, PKS sebenarnya memprioritaskan duet Anies Baswedan dan Sohibul Iman bisa berlayar di Pilgub Jakarta. Pasalnya kekinian PKS masih kurang 4 kursi untuk bisa mencalonkan duet tersebut.