Suara.com - Bakal calon gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024, Ridwan Kamil turut menanggapi soal isu kotak kosong di Pilkada DKI Jakarta 2024. Rumor kotak kosong di Pilkada Jakarta makin mencuat setelah Ridwan Kamil yang dikabarkan akan didukung oleh Koalisi Indonesia Maju--gabungan partai politik pengusung Prabowo-Gibran di Pilpres pada Februari lalu.
Menanggapi isu tersebut, Ridwan Kamil justru sesumbar lebih memilih melawan Anies Bawesdan, bacagub yang didukung oleh PKS di Pilkada Jakarta. Pernyataan itu disampaikan RK seusai menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Golkar di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024) malam.
Di depan awak media, eks Gubernur Jawa Barat itu awalnya mengaku tak gentar menghadapi lawan politiknya yang akan maju di Pilkada, termasuk Anies.
Pernyataan itu disampaikan RK seusai menyambangi kediaman Ketua Umum Partai Golkar di Komplek Widya Chandra, Jakarta Selatan, Kamis (8/8/2024) malam.
Baca Juga: Tak Peduli jika PKS Gabung KIM Plus, Modal Ini Bikin Anies Tetap Pede Nyagub di Jakarta
“Dengan siapa aja siap, saya waktu wali kota (Bandung) lawan 8 pasang, waktu lawan (Pilkada) Jabar 4 pasang. Jakarta dengan siapa pun,” bebernya.
Diketahui, RK yang dijagokan oleh Partai Golkar juga disebut-sebut akan disokong oleh KIM. Rumor dalam Pilgub Jakarta nanti pasangan calon dari Koalisi Indonesia Maju alias KIM bakal melawan kotak kosong menyusul adanya koalisi baru bernama KIM Plus.
RK mengaku dirinya lebih baik berdapan dengan Paslon lainnya, dibandingkan harus melawan kotak kosong.
“Melawan 8 pasangan mekanisme demokrasi, melawan independen mekanisme demokrasi. Ada kotak kosong mekanisme demokrasi. Kalau tanya ke saya, saya gak suka,” ucapnya.
RK mengeklam tidak sudi melawan kotak kosong lantaran tidak ada adu gagasan dalam debat rangkaian Pemilu.
“Kalau mau kotak kosong debat sama siapa, terus gimana mau men-counter-nya, susah, idealnya kalau bisa jangan dengan kotak kosong. Saya siap, idealnya. Tapi kan bukan saya yang ngatur, saya pengantinnya,” pungkasnya.
Terkait kesiapannya maju nyagub di Jakarta, RK juga mengaku bakal menerima segala konsekuensinya jika mengalami kekalahan di pilkada.
“Kalau misalnya saya gak terpilih, saya kan bukan penganggur. Saya orang yang bisa bermanfaat di bidang apapun, jadi dosen bisa, bisnis kopi bisa. Jadi saya hidupnya bermanfaat, saya sudah selesai dengan diri saya,” curhatnya