Posisi Anies Disebut Makin Terjepit Karena KIM Plus, Skenario RK Vs Kotak Kosong Kian Kencang

Bangun Santoso Suara.Com
Rabu, 07 Agustus 2024 | 12:28 WIB
Posisi Anies Disebut Makin Terjepit Karena KIM Plus, Skenario RK Vs Kotak Kosong Kian Kencang
Anies Baswedan. (Suara.com/Fakhri)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Riset dan Komunikasi Lembaga Survei KedaiKOPI Ibnu Dwi Cahyo menilai posisi Anies Baswedan dalam Pilkada Jakarta semakin terdesak dengan kehadiran Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus.

Hal tersebut dikarenakan partai Nasdem dan PKB diperkirakan akan gabung ke KIM sehingga menyisakan PKS sebagai satu-satunya partai yang mendukung Anies dalam Pilkada Jakarta.

"Kondisi ini tentu tidak menguntungkan Anies dan bila terjadi, Ridwan Kamil (Cagub yang dicalonkan KIM plus) melawan kotak kosong di Jakarta," kata Ibnu Dwi Cahyo sebagaimana dilansir Antara, Rabu (7/8/2024).

Ibnu melanjutkan, untuk memperkuat mesin politik Anies dalam pilkada Jakarta, PKS mempunyai peluang untuk berkoalisi dengan partai pemenang pemilu 2024 yakni PDIP.

Baca Juga: Bakal Menarik Nih, Pengamat Sebut Parpol Bakal Saling Sikut Rebutan Jatah Cawagub Jakarta

Koalisi ini lah yang dianggap dapat menyelamatkan Anies ketika ingin melawan Ridwan Kamil yang didukung koalisi besar pemerintah. 

"Tapi keduanya memang berbeda dari sisi ideologi. Namun jika PKS berkoalisi dengan PDIP untuk mengusung Anies, akan menjadi pembelajaran yang sangat baik bagi demokrasi kita saat ini," kata Ibnu.

Ketika dua partai tersebut sudah bergabung dan sepakat berada di belakang Anies, maka petahana Gubernur Jakarta itu akan menghadapi masalah lain yakni penentuan calon wakil gubernur.

Ibnu melanjutkan untuk saat ini, PDIP dinilai belum punya sosok yang tepat untuk bersanding dengan Anies sebagai calon wakil gubernur Jakarta.

"Mungkin tantangan utamanya adalah siapa wakil Anies nanti. Tentu Ahok tidak bisa menjadi cawagub karena terbentur regulasi, yang melarang mantan gubernur maju pilkada sebagai cawagub,” kata Ibnu.

Baca Juga: 'Perang' Partai Rebutan Jatah Kursi Cawagub DKI, Siapa Menang?

Senada dengan Ibnu, Pengamat politik dan Direktur Survey and Polling Indonesia Igor Dirgantara mengatakan posisi cawagub yang mendampingi Anies akan jadi rebutan dua partai yakni PKS dan PDIP.

Igor melihat PKS akan tetap bersikukuh menyandingkan Anies dan Sohibul Iman dalam Pilkada Jakarta. Hal tersebut tentu akan sulit diterima PDIP lantaran partai besutan Megawati Soekarno Putri itu pasti ingin mencalonkan kadernya sebagai calon wakil gubernur.

Padahal di satu sisi, Igor menilai PDIP belum mempunyai sosok yang tepat untuk menjadi calon wakil gubernur.

"Siapa yang mau dimajuin? Ahok? Ahok sudah pasti ada resistensi dari PKS yang justru ingin menduetkan Anies dengan Sohibul Iman. Kalau PKB juga tidak begitu menerima keinginan Ahok maju," kata Igor.

Igor menilai satu-satunya kader yang tepat dimajukan PDIP menjadi calon wakil gubernur Jakarta yakni Prasetyo Edi Marsudi yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPRD Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI