Demokrat Sindir Koalisi Sebelah, Pilgub Jakarta 2024 untuk Persiapan Pilpres

Senin, 05 Agustus 2024 | 08:41 WIB
Demokrat Sindir Koalisi Sebelah, Pilgub Jakarta 2024 untuk Persiapan Pilpres
Ilustrasi Pilkada. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - DPD Partai Demokrat DKI Jakarta dipastikan batal mencalonkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menjadi bakal calon gubernur Jakarta 2024. Ini setelah Demokrat yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) cenderung bakal mengusung Ridwan Kamil dalam Pilgub Jakarta.

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Taufik Hidayat, mengatakan mencari pemimpin Jakarta harus yang paham dengan persoalan yang ada. Kemudian dia juga menyinggung koalisi sebelah yang menurutnya menjagokan calon pemimpin untuk persiapan Pilpres 2029 mendatang.

"Kalau koalisi sebelah kan menjadikan Jakarta ini sebagai batu loncatan untuk Pilpres. Kami memilih pemimpin Jakarta yang fokus membenahi masalah-masalah di Jakarta agar bisa menjadi kota global," kata Tope, saat dikonfirmasi, Minggu (4/8/2024).

Politikus yang akrab disapa Tope ini juga mengusulkan beberapa nama calon pendamping Ridwan Kamil yang berasal dari Partai Demokrat.

Baca Juga: Zulhas: PKS Bergabung dengan KIM Bergantung pada Pimpinan

Adapun nama-nama yang diusulkan di antaranya Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono (MJN), Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ali Muhammad Johan, Hingga Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon untuk bakal calon gubernur.

Tope melihat, saat ini Jakarta didominasi oleh masyarakat dari suku Jawa. Sosok MJN dinilai bisa mendapatkan simpatik masyarakat suku Jawa yang berada si Jakarta.

"Mas MJN itu Jawa tulen, tapi dia sangat paham dan tahu solusi bagi permasalahan di Jakarta,” katanya.

“Dia memahami masalah kewilayahan karena Ketua Komisi A satu periode yang membawahi Walikota-Bupati, dikenal hingga RT/RW, juga pernah di Komisi C yang menangani masalah anggaran dan keuangan. Apalagi, mas MJN ini kan mantan auditor," tambahnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan dukungan kepada kader Gerindra Dedi Mulyadi untuk maju di Pilkada Jawa Barat.

Baca Juga: Belum Tentu Usung Anies, Idrus Marham Sebut PKS, PKB, NasDem Punya Peluang Gabung KIM Plus di Pilgub Jakarta

Dia menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan antara DPD Partai Golkar dan DPD Partai Gerindra di Jawa Barat.

Ridwan Kamil saat berada di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024) malam. [Suara.com/Faqih]
Ridwan Kamil saat berada di DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (10/7/2024) malam. [Suara.com/Faqih]

"Kemudian ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat, saudara Dedi Mulyadi, dengan pengurus Golkar juga antara lain Wakil Ketua (DPRD Jabar) Pak Ade Ginanjar, jadi pembicaraan sudah sampai sana," kata Airlangga di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (2/8) malam.

Dengan begitu, kemungkinan Partai Golkar mengusung kadernya sendiri yang merupakan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) untuk kembali maju pada Pilkada Jawa Barat menjadi kandas.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menjelaskan partainya membuka peluang untuk mengusung Ridwan Kamil di Jakarta.

"Pak Dedi di sana (Jawa Barat), berarti otw RK (Jakarta) jadi benar. Mungkin baliho dipasang lagi kali ya, gimana setuju enggak?" ujar Lodewijk.

Mengenai waktu pengumuman arah dukungan Partai Golkar untuk RK di Pilkada Jakarta, Lodewijk menyebut hal itu akan disampaikan sebelum batas akhir pendaftaran calon kepala daerah.

"Berarti, sebelum tanggal 27 (Agustus)," ucap Lodewijk. pembangunan Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI