Ridwan Kamil Sulit Lawan Anies dan Ahok di Jakarta, Golkar Beri Lahan Basah ke Gerindra

Sabtu, 03 Agustus 2024 | 20:21 WIB
Ridwan Kamil Sulit Lawan Anies dan Ahok di Jakarta, Golkar Beri Lahan Basah ke Gerindra
Partai Golkar Ridwan Kamil. [Suara.com/Dea]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik Ray Rangkuti menyoroti langkah Partai Golkar untuk mendukung kader Gerindra Dedi Mulyadi maju pada Pilkada Jawa Barat.

Padahal, elektabilitas kadernya sendiri, Ridwan Kamil (RK) tertinggi di Jawa Barat. Namun, Golkar justru akan mengusung RK maju di Pilkada Jakarta.

Sedangkan elektabilitas RK di Jakarta masih jauh di bawah Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama alias Ahok.

"Elektabilitas RK di Jabar sudah mencapai angka 40 persen, jauh meninggalkan pesaing terdekatanya, Dedi Mulyadi. Angka ini bukan saja tertinggi di Jabar, bahkan mungkin di Indonesia. Hanya Anies (di Jakarta) yang hampir sama dengan angka elektabilitas RK (di Jawa Barat)," kata Ray kepada Suara.com, Sabtu (3/8/2024).

Baca Juga: Berdarah-darah Lawan Anies di Jakarta, Ridwan Kamil Dipaksa Babat Hutan Baru

Menurut Ray, jangankan mengejar elektabilitas Anies, untuk menyusul tingkat keterpilihan Ahok saja dianggap cukup sulit bagi RK di Pilkada Jakarta.

"Sebab, selisihnya mencapai setengah dari Ahok, sebagai cakada kedua tertinggi di Jakarta. RK baru mencapai angka 10 persen," ujar Ray.

"Mengingat waktu yang makin terbatas, sulit rasanya RK mengejar angka Ahok maupun Anies. Tentu, jika mempergunakan angka-angka rasional," tambah dia.

Dengan begitu, Ray menyebut Golkar bisa meninggalkan kejayaannya di Jawa Barat meski telah mendapatkan tiga kursi tambahan pada Pileg 2024.

Dia menjelaskan perolehan Partai Golkar pada Pileg 2024 di Jawa Barat hanya beda satu kursi dari Gerindra yang mengalami penurunan kursi dari 25 kursi menjadi 20 kursi.

Baca Juga: Dukung Dedi Mulyadi, Golkar Dianggap Tak Akomodasi Kemauan Warga Jabar

"Tentu, kenaikan ini, berhubungan dengan RK sebagai Gubernur Jabar sebelumnya, alias petahana," tutur Ray. 

"Dengan melepas RK ke Jakarta, sama dengan seperti memberi lahan basah bagi Gerindra untuk meraih suara di pileg 2029," lanjut dia.

Padahal, Ray menilai RK sebagai rekrutan teranyar dan tersukses Golkar sepanjang tahun 2023 karena menaikan suara Golkar pada Pileg 2024 di Jawa Barat.

"Masuknya RK membuat kader terbaik Golkar, Dedi Mulyadi hengkang ke Gerindra. Tetiba, sekarang RK seperti dibuang, DM malah didukung. Kader hengkang didukung, kader sendiri dipindah. Aneh, bukan?" katanya.

Golkar Dukung Dedi Mulyadi

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memberikan dukungan kepada kader Gerindra Dedi Mulyadi untuk maju di Pilkada Jawa Barat.

Dia menjelaskan bahwa keputusan tersebut merupakan hasil pertemuan antara DPD Partai Golkar dan DPD Partai Gerindra di Jawa Barat.

"Kemudian ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat, saudara Dedi Mulyadi, dengan pengurus Golkar juga antara lain Wakil Ketua (DPRD Jabar) Pak Ade Ginanjar, jadi pembicaraan sudah sampai sana," kata Airlangga di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (2/8) malam.

Dengan begitu, kemungkinan Partai Golkar mengusung kadernya sendiri yang merupakan mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) untuk kembali maju pada Pilkada Jawa Barat menjadi kandas.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Lodewijk F Paulus menjelaskan partainya membuka peluang untuk mengusung Ridwan Kamil di Jakarta.

"Pak Dedi di sana (Jawa Barat), berarti otw RK (Jakarta) jadi benar. Mungkin baliho dipasang lagi kali ya, gimana setuju enggak?" ujar Lodewijk.

Mengenai waktu pengumuman arah dukungan Partai Golkar untuk RK di Pilkada Jakarta, Lodewijk menyebut hal itu akan disampaikan sebelum batas akhir pendaftaran calon kepala daerah.

"Berarti, sebelum tanggal 27 (Agustus)," ucap Lodewijk.  

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI