Atur Pilgub Jakarta, Omongan Sahroni NasDem Bisa jadi Benar, Siapa 'Dewa' yang Dimaksud?

Jum'at, 26 Juli 2024 | 15:03 WIB
Atur Pilgub Jakarta, Omongan Sahroni NasDem Bisa jadi Benar, Siapa 'Dewa' yang Dimaksud?
Bendahara Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Ahmad Sahroni di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/9/2023). (Suara.om/Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Ethical Politic, Hasyibulloh Mulyawan menilai bahwa soal adanya 'Dewa' yang mengatur percaturan politik Pilgub DKI Jakarta 2024 bisa jadi benar adanya. Pasalnya, Pilgub Jakarta hingga kekinian masih dinamis atau cair. 

Soal adanya 'Dewa' yang mengatur soal Pilgub Jakarta awalnya diungkapkan oleh Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem Ahmad Sahroni.

"Kalau Bendum Partai NasDem, Ahmad Saroni menyatakan ada 'Dewa' yang mengatur peta pencalonan dalam Pilkada, bukan tidak mungkin hal itu bisa saja benar," kata Hasyibulloh kepada Suara.com, Jumat (26/7/2024). 

"Bisa kita lihat dengan minimnya nama atau calon Gubernur Jakarta yang muncul diwacanakan ke publik," sambungnya. 

Ia melihat memang percaturan untuk menentukan figur-figur yang akan maju di Pilgub Jakarta masih cukup alot. 

Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi NasDem, Ahmad Sahroni. (Suara.com/Bagaskara)
Wakil Ketua Komisi III DPR RI fraksi NasDem, Ahmad Sahroni. (Suara.com/Bagaskara)

"Ini terlihat sejumlah partai politik masih tarik ulur untuk melihat respons publik Jakarta terhadap calon-calon yang disodorkan sejumlah partai politik," katanya. 

Menurutnya, yang bisa mengatur siapa yang akan maju dalam kontestasi pastinya partai-partai politik. Menurutnya, hanya partai-partai politik lah yang punya tiket lewat rekomendasi dukungan. 

Sementara itu, ketika ditanya soal apakah sosok yang dimaksud Dewa itu adalah Presiden Jokowi yang memang miliki kedekatan dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan kepentingan dengan Kaesang Pangarep, Hasyibulloh menyebut penilaian itu masih prematur. 

"Saya rasa itu masih prematur untuk disimpulkan, karena secara elektoral Mas Kaesang lebih tinggi di Jawa Tengah dan kans kemenanganya lebih besar. Sehingga kita lihat saja wacana yang berkembang kedepannya," pungkasnya. 

Baca Juga: Diusung Nyagub Jakarta, Analis Bongkar Motif Jusuf Hamka Borong Mobil Listrik di Depan Ketum Golkar

Soal 'Dewa' Pengatur Pilgub Jakarta

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI