Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menilai bahwa sosok Anies Baswedan pernah menjadi rival, tetapi pihaknya sekarang justru berdialog dengan mantan gubernur DKI Jakarta itu.
"Ya, Anies kadang-kadang kita kontestasi, kadang-kadang kita berdialog dengan Pak Anies, karena PDI Perjuangan kan menyatukan," ujar Hasto di Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/7/2024).
Sementara untuk peluang mengusung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta, menurutnya, Ahok sedang fokus memberikan pendidikan bagi kader-kader PDIP terkait perekonomian.
"Sekarang beliau ketua DPP bidang perekonomian, sehingga dari pengalamannya sebagai gubernur, wagub tentu saja diperlukan untuk mendidik kader-kader partai. Apakah Pak Ahok akan dicalonkan di DKI atau daerah lain, nanti Bu Mega yang akan mengambil keputusan,” katanya.
Baca Juga: Cak Imin Sebut Koalisi Bisa Bubar Gegara Wakil Calon Kepala Daerah, Singgung Anies di Jakarta?
Selain itu, terkait isu masih adanya Jokowi Effect di Pilkada Jakarta, Hasto menegaskan yang terpenting adalah efek dari mesin partai, bukan tokoh.
"Yang penting itu adalah efek pemenangan itu perpaduan kepemimpinan strategis, ideologi, kelembagaan dan kekuatan mesin partai yg menyatukan dengan rakyat, itu faktor determinan yang utama, bukan faktor orang per orang,” pungkas Hasto.
Sebagai informasi, Anies Baswedan telah mengantongi dukungan dari dua partai untuk maju Pilkada DKI Jakarta, yakni PKS dan NasDem. Berbekal dua dukungan partai itu, Anies telah memenuhi syarat pencalonan Pilkada Jakarta 2024.
PKS diprediksi mengantongi 18 kursi di DPRD DKI, sementara NasDem 11 kursi. Total, partai pengusung Anies memiliki 29 kursi di DPRD DKI.