Suara.com - 2024 masih menjadi tahun politik, termasuk di DKI Jakarta. Pasalnya, sebentar lagi penyelenggaran Pilkada DKI Jakarta bakal digelar pada November mendatang. Jelang Pilkada, partai-partai politik pun mulai gerilya melirik kandidat untuk diusung menjadi bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta.
Di tengah hiruk pikuk politik itu, Jakarta sebagai kota metropolitan memiliki banyak permasalahan yang menimpa masyarakatnya. Untuk menangani persoalan tersebut, Pengamat Politik Siti Zuhro berpandangan bahwa Jakarta perlu dipimpin oleh perempuan.
Sikap keibuan dalam diri perempuan dinilai bisa jadi kekuatan empati dalam menangani permasalahan di masyarakat, terutama yang berkaitan dengan sosial.
"Perempuan itu sangat memiliki empati yang tinggi dalam konteks menyejahterakan," kata Siti kepada Suara.com, dihubungi baru-baru ini.
Baca Juga: Maju Pilkada Jakarta, Putri Zulhas Zita Anjani Ngebet Ketemu Kaesang: Anytime Pokoknya
Meski Jakarta tidak lagi berstatus sebagai ibu kota, namun sebagai kota urban tentu daerah tersebut harus menjadi daerah yang nyaman untuk menampung segala hal majemuk di dalamnya. Terlebih, pasca tak lagi menjadi pusat pemerintahan, Jakarta justru akan menjadi pusat perekonomian negara.
"Jakarta hari ini dan esok bukanlah Jakarta yang lalu sebagai penopang untuk take off. Tapi Jakarta akan take off menjadi kota besar, kota bisnis global, dan akan tetap menjadi poros atau barometer, baik sosial, ekonomi, politik maupun pendidikan di Indonesia. Maka ini saatnya perempuan untuk turun gunung, terjun langsung dalam pilkada DKI," kata Siti.
Perempuan yang unggul dalam memiliki empati juga dinilai bisa lebih peka terhadap isu-isu sosial, seperti kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan hingga kebersihan.
"Berapa persen Jakarta ini masyarakatnya yang belum sejahtera? Apakah semuanya sudah punya jamban, itu dipertanyakan. Itu perempuan mestinya, bagaimana nasib masyarakat yang yang tidak beruntung secara ekonomi," tuturnya.
Hal-hal seperti tersebut yang menurut Siti harus disadari oleh partai politik dalam merumuskan bakal calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta untuk Pilkada 2024.
Baca Juga: PAN: Banyak yang Ingin Maju Pilkada Jakarta, tapi Peluangnya...
Guru Besar Riset Ilmu Politik di Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) itu menyampaikan kalau Indonesia juga memiliki tokoh perempuan yang layak dan kompeten untuk dijadikan pemimpin pusat di Jakarta.
"Calon pemimpin perempuan di Jakarta kalau piawai dalam memahami dan bisa memberikan satu gagasan dan akan diimplementasikan apa yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas di Jakarta, khususnya yang tidak beruntung," pungkasnya.