Sebut Nagita Slavina, Cara PKB Dongkrak Popularitas Politik Bobby Nasution?

Sabtu, 06 Juli 2024 | 09:48 WIB
Sebut Nagita Slavina, Cara PKB Dongkrak Popularitas Politik Bobby Nasution?
Nagita Slavina dan Bobby Nasution (Kolase Instagram).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Nagita Slavina kembali menjadi buah bibir dalam dunia politik tanah air setelah namanya disebut Wakil Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazuli Fawaid untuk disandingkan dengan Wali Kota Medan Bobby Nasution di Pilgub Sumut.

Merespons hal tersebut Pengamat Politik Ujang Komaruddin menilai langkah yang dilakukan elite PKB tersebut merupakan strategi komunikasi yang baik untuk mendongkrak popularitas Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024.

Ujang sendiri menilai penyebutan nama istri Raffi Ahmad tersebut hanya sebagai gimik politik semata.

"Jadi di situ sebenarnya strategi komunikasi PKB yang bagus untuk menaikkan popularitas dari Bobby sehingga Bobby sekarang menjadi pusat perhatian dari masyarakat Sumut, maupun bagi masyarakat Indonesia karena berita Nagita itu," kata Ujang kepada Suara.com, Jumat (5/7/2024).

Menurutnya, Nagita Slavina dimunculkan namanya karena memiliki popularitas yang tinggi dan hal itu yang kemudian menjadi pengerek nama Bobby Nasution untuk menjadi perhatian di Sumut dan juga politik nasional.

"Terbukti ketika dimunculkan nama Nagita Slavina diisukan disandingkan dengan Bonby, Bobby langsung naik pemberitaannya," kata Ujang.

Terlepas dari hal tersebut, Ujang berpendapat bila pada akhirnya calon wakil gubernur untuk Bobby bukan Nagita Slavina.

Ujang menyebut akan ada nama lain yang akan disepakati partai-partai di koalisi pendukung Bobby.

"Saya sih melihatnya susah juga, berat juga untuk bisa didorong Nagita ke depan ya. Tentu ini tawaran isu belum tentu bisa direalisasikan."

Baca Juga: Usai Raffi Ahmad 'Tempel' Gibran, Nagita Slavina Ujug-ujug Ditawari Kursi Cawagub buat Bobby Nasution

"Saya sih melihatnya ini lebih banyak gimiknya, walaupun bisa jadi PKB mengusulkannya berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang rasional dari PKB," tutur Ujang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI