Suara.com - Kader Partai Gerindra Dedi Mulyadi berpeluang mendapat limpahan suara dari pendukung Ridwan Kamil, apabila Mantan Gubernur Jawa Barat itu lebih memilih mencalonkan diri di Pilkada Jakarta.
Tak cuma Dedi, nama lain yang kini menjadi kandidat di Jawa Barat juga bisa jadi ketiban limpahan suara dari pemilih Ridwan Kamil. Walau begitu, limpahan suara pemilih Ridwan Kamil tidak begitu signifikan membuat nama-nama lain unggul dari Dedi Mulyadi.
Sebelumnya diberitakan, dalam hasil survei terbaru Indikator Politik Indonesia pada Juni 2024, ada dua nama yang bersaingan elektabilitasnya di Pilkada Jawa Barat, yakni Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi. Sementara nama-nama kandidat lain tidak kompetitif mengekor elektoral dua tokoh tersebut.
"Bagaimana kalau Ridwan kamil di-take out? Ternyata juga tidak seluruhnya pendukung Ridwan Kamil itu lari ke calon di luar Dedi Mulyadi. Jadi terbagi kurang lebih proporsional," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparan survei secara daring, Kamis (4/7/2024).
Baca Juga: Ada Dedi Mulyadi di Jabar, Golkar Masih Tarik Ulur Bawa Ridwan Kamil ke Jakarta?
Burhanuddin memaparkan simulasi tiga nama kandidat calon gubernur Jawa Barat, tanpa memasukan nama Ridwan Kamil. Hasilnya Bima Arya Sugiarto 8,9 persen; Dedi Mulyadi 67,6 persen; Ilham Akbar Habibie 7,9 persen.
"Jadi kalau kita lihat peta hari ini kekhawatiran Golkar kalau Ridwan Kamil dibawa ke Jakarta yang mengambil untung adalah Gerindra make sense secara elektoral gitu ya," kata Burhanuddin.
"Meskipun tentu saja pertarungan meskipun masih jauh ya Dedi Mulyadi tetap jauh meninggalkan yang lain. Tetapi sedikit ya tidak sekompetitif dibanding misalnya Ridwan Kamil yang maju," ujar Buhanuddin.
Dedi tetap menjadi nomor satu dalam simulasi tiga nama lainnya, tanpa ada Ridwan Kamil. Misalnya, dalam simulasi tiga nama antara Dedi, Haru Suandharu, dan Dede Yusuf. Hasilnya Dedi unggul dengan 67,5 persen, sedangkan Haru dan Dede masing-masing 1,2 parsen dan 17,8 persen.
"Jadi siapapun lawannya kalau Ridwan Kamil tidak maju, pada saat survei dilakukan di bulan Juni, beliau (Dedi Mulyadi) mendapatkan kisaran di 67 persen," kata Burhanuddin.
Baca Juga: Ridwan Kamil Masih Harus Lewati Uji Elektabilitas Tahap Kedua, Golkar Masih Ragu?
Begitu juga dalam simulasi tiga nama, tanpa ada Ridwan Kamil dan Dede Yusuf. Hasilnya Dedi Mulyadi 74,7 persen; Bima Arya 7,8 persen; dan Haru Suandharu 2,0 persen.
"Ini Bima versus Harus versus Dedi Mulyadi. Dede Yusuf kita take out. Suara Kang Dedi langsung melejit lebih tinggi lagi," kata Burhanuddin.
Meski begitu, elektoral Dedi masih belum mampu menyaingi petahana di Pilkada Jawa Barat. Nama Ridwan Kamil tetap unggul semisal hanya berhadap dengan mantan bupati Purwakarta dua periode tersebut.
Kader Partai Golkar, yakni RK unggul dengan 55,1 persen. Sementara Dedi 38,0 persen. Sisanya 6,9 persen yakni massa mengambang yang tidak tahu atau tidak menjawab.
"Ini head to head Dedi versus Ridwan Kamil. Ini all Koalisi Indonesia maju final. All KIM final karena yang dari oposisi belum kelihatan pergerakannya, baik dari PDI Perjuangan atau PKS itu belum kelihatan," kata Burhanuddin.