Suara.com - Tudingan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dituding cawe-cawe dalam urusan pemilihan kepala daerah (pilkada) ternyata mendapat resposn langsung dari orang nomor satu RI tersebut.
Mulanya tudingan tersebut berasal dari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar al Habsyi. Lantas siapa yang diuntungkan dengan guliran bola panas tudingan cawe-cawe Presiden Jokowi dalam pilkada?
Founder & CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengemukakan, tudingan tersebut sejatinya merupakan bagian dari manuver PKS yang tentunya juga memberikan keuntungan ke partai pemenang pemilu legislatif di DKI Jakarta itu.
"PKS juga sebenarnya diuntungkan karena bagaimana pun ketika menyerang langsung ke jantung kekuasaan kan PKS secara elektoral akan berpengaruh," katanya kepada Suara.com, Kamis (4/7/2024).
Ia mengungkapkan, pernyataan yang ditanggapi langsung oleh Jokowi tersebut sekaligus menunjukan eksistensi partai tersebut. Tentunya, masih menurut Pangi, hal tersebut akan semakin positif bagi partai islam tersebut.
"Ya statemnet yang kalau ditanggapi Jokowi akhirnya kan PKS makin besar sebenarnya bagus," kata Pangi.
Tak hanya itu, ia mengemukakan PKS juga mampu memanfaatkan sikap inkonsistensi Jokowi yang saat ini makin sulit dipercaya publik.
"Dalam konteks ini kan Pak Jokowi itu juga termasuk figur sosok inkonsistensi sehingga omongan beliau tentu juga sulit dipercaya oleh publik karena sering kali orang mengatakan sein kanan belok kiri," katanya.
Pada konteks tudingan cawe-cawe Jokowi, menurutnya, masyarakat terlanjur melihat pernyataan Jokowi secara kebalikannya.
Baca Juga: Jokowi Effect Bakal Jadi Variabel Kunci di Pilgub Jateng
"Intinya apapun statement Jokowi juga kebalikan. Kalau katanya nggak boleh itu boleh, kalau nggak boleh berarti boleh. Jadi dari dulu kan inkonsistensi itu terjadi ya statement, statement politik beliau nggak bisa dipegang omongan beliau," kata Pangi.
Jokowi Membantah
Sebelumnya, Jokowi terang-terangan menepis isu bahwa dirinya disebut-sebut menyodorkan nama putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke sejumlah partai politik untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024.
"Saya tidak pernah menyodorkan kepada siapa pun, kepada partai juga tidak pernah, tanyakan ke partai-partai," kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Jokowi menegaskan bahwa urusan-urusan mengenai pencalonan kepala daerah dalam Pilkada serentak 2024 menjadi ranah partai politik.
"Urusan, urusan Pilkada itu urusannya partai politik. Urusan mencalonkan itu juga urusan partai politik. Saya bukan ketua partai. Saya bukan pemilik partai. Jadi jangan ditanyakan kepada saya," kata Jokowi.
Isu Jokowi Cawe-cawe
Tudingan Jokowi telah cawe-cawe agar Kaesang bisa diusung partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta awalnya diungkap Sekjen PKS Aboe Bakar Habsyi. Ia bahkan mengungkapkan bahwa cawe-cawe Jokowi sudah terlihat.
Penyebabnya karena partai politik sudah ditawari nama putra Jokowi, Kaesang Pangarep untuk ikut maju pada Pilkada Jakarta.
"Sudah, sudah nyodorkan (nama Kaesang). Kita lihat saja," kata Aboe.
"(Disodorkan) ke mana-mana," katanya.