Tudingan Cawe-cawe Jokowi di Pilkada Jakarta, Bikin Untung PKS

Kamis, 04 Juli 2024 | 15:19 WIB
Tudingan Cawe-cawe Jokowi di Pilkada Jakarta, Bikin Untung PKS
Presiden Joko Widodo atau Jokowi di PT. Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. (Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tudingan kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dituding cawe-cawe dalam urusan pemilihan kepala daerah (pilkada) ternyata mendapat resposn langsung dari orang nomor satu RI tersebut.

Mulanya tudingan tersebut berasal dari pernyataan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar al Habsyi. Lantas siapa yang diuntungkan dengan guliran bola panas tudingan cawe-cawe Presiden Jokowi dalam pilkada?

Founder & CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago mengemukakan, tudingan tersebut sejatinya merupakan bagian dari manuver PKS yang tentunya juga memberikan keuntungan ke partai pemenang pemilu legislatif di DKI Jakarta itu.

"PKS juga sebenarnya diuntungkan karena bagaimana pun ketika menyerang langsung ke jantung kekuasaan kan PKS secara elektoral akan berpengaruh," katanya kepada Suara.com, Kamis (4/7/2024).

Ia mengungkapkan, pernyataan yang ditanggapi langsung oleh Jokowi tersebut sekaligus menunjukan eksistensi partai tersebut. Tentunya, masih menurut Pangi, hal tersebut akan semakin positif bagi partai islam tersebut.

"Ya statemnet yang kalau ditanggapi Jokowi akhirnya kan PKS makin besar sebenarnya bagus," kata Pangi.

Pengamat politik Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago.
Pengamat politik Voxpol Center, Pangi Syarwi Chaniago.

Tak hanya itu, ia mengemukakan PKS juga mampu memanfaatkan sikap inkonsistensi Jokowi yang saat ini makin sulit dipercaya publik.

"Dalam konteks ini kan Pak Jokowi itu juga termasuk figur sosok inkonsistensi sehingga omongan beliau tentu juga sulit dipercaya oleh publik karena sering kali orang mengatakan sein kanan belok kiri," katanya.

Pada konteks tudingan cawe-cawe Jokowi, menurutnya, masyarakat terlanjur melihat pernyataan Jokowi secara kebalikannya.

Baca Juga: Ngaku Gak Pernah Cawe-cawe Bikin Publik Percaya? Omongan Jokowi Bak 'Orang Sein Kanan tapi Belok Kiri'

"Intinya apapun statement Jokowi juga kebalikan. Kalau katanya nggak boleh itu boleh, kalau nggak boleh berarti boleh. Jadi dari dulu kan inkonsistensi itu terjadi ya statement, statement politik beliau nggak bisa dipegang omongan beliau," kata Pangi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI