Suara.com - Presiden Joko Widodo telah membantah ikut cawe-cawe dalam urusan pemilihan kepala daerah, apalagi sampai menyodorkan putra bungsunya Kaesang Pangarep kepada partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta.
Tudingan cawe-cawe itu mulanya disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar. Kaesang sendiri sudah membantah, menyusul kemudian Jokowi yang turut menepis tudingan tersebut.
Terlepas benar tidaknya apa yang disampaikan Aboe, masyarakat kekinian sudah mulai tidak percaya dengan omongan kepala negara. Sebab rekam jejak Jokowi yang justru melakukan kebalikan dari apa yang ia ucapkan.
Sikap inkonsistensi Jokowi itu yang turut disorot Founder & CEO Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago. Begitu pula terkait bantahan Jokowi cawe-cawe menyodorkan nama Kaesang.
"Ya sebenarnya di dalam konteks ini kan Pak Jokowi itu juga termasuk figur sosok inkonsistensi sehingga omongan beliau tentu juga sulit dipercaya oleh publik karena sering kali orang mengatakan sein kanan belok kiri," kata Pangi kepada Suara.com, Kamis (4/7/2024).
Di sisi lain, terlepas benar atau tidak tudinan dari PKS, menurut Pangi, pernyataan Aboes merupakan bagian dari manuver PKS. Manuver dengan menuding Jokowi itu tentu memberikan keuntungan bagi PKS.
"PKS juga sebenarnya diuntungkan karena bagaimana pun ketika menyerang langsung ke jantung kekuasaan kan PKS secara elektoral akan berpengaruh," kata Pangi.
Menurut Pangi, sebagai partai pemenang di pemilihan legislatif DPRD Jakarta, PKS tentu ingin menjaga eksistensinya. Terlebih PKS memperoleh 18 kursi.
"Ya statement yang kalau ditanggapi Jokowi akhirnya kan PKS makin besar sebenarnya bagus," kata Pangi.
Pangi lantas menyoroti kembali tanggapan Jokowi yang membantah tudingan PKS tersebut. Menurutnya, masyarakat kadung melihat pernyataan Jokowi secara kebalikannya, misal ia bilang iya berarti tidak, begitu sebaliknya.
"Jadi intinya apapun statement Jokowi juga kebalikan. Kalau katanya nggak boleh itu boleh, kalau nggak boleh berarti boleh. Jadi dari dulu kan inkonsistensi itu terjadi ya statement, statement politik beliau nggak bisa dipegang omongan beliau," kata Pangi.
Sementara itu, soal Jokowi dituding cawe-cawe oleh PKS, Pangi hanya menegaskan tidak ada orang tua yang tidak ingin anaknya menjadi kepala daerah, baik itu level bupati/wali kota, apalagi tingkat gubernur.
"Sehingga ya itu biasa saja hari ini ketika PKS mengatakan Pak Jokowi sudah menyodorkan nama, nah enggak ada yang ngaku juga kan, ngapain juga ngaku kan. Itu juga menurunkan harkat, wibawa, dan martabatnya Jokowi kan," tutur Pangi.
"Sehingga memang terlihat, terkesan Jokowi ngemis-ngemis lah. Tapi orang tua mana yang enggak sayang sama anaknya, yang nggak mau anaknya jadi kepala daerah, kan semua orang tua sama. Ya sudah kita fair aja, kita tahu aja lah," imbuhnya.
Jokowi Bantah Cawe-cawe
Jokowi terang-terangan menepis isu setelah dirinya disebut-sebut menyodorkan nama putra bungsunya, Kaesang Pangarep ke sejumlah partai politik untuk diusung di Pilkada Jakarta 2024. Jokowi mengklaim dirinya tidak akan cawe-cawe untuk mendorong Kaesang menjadi kontestan di Pilkada Jakarta.
"Saya tidak pernah menyodorkan kepada siapa pun, kepada partai juga tidak pernah, tanyakan ke partai-partai," kata Jokowi di Karawang, Jawa Barat, Rabu (3/7/2024).
Jokowi lantas menegaskan bahwa urusan-urusan mengenai pencalonan kepala daerah dalam Pilkada serentak 2024 menjadi ranah partai politik. Ia menegaskan posisinya sebagai presiden, bukan sebagai ketua umum apalagi penilik partai.
"Urusan, urusan Pilkada itu urusannya partai politik. Urusan mencalonkan itu juga urusan partai politik. Saya bukan ketua partai. Saya bukan pemilik partai. Jadi jangan ditanyakan kepada saya," kata Jokowi.
Isu Jokowi Cawe-cawe
Tudingan Jokowi telah cawe-cawe agar Kaesang bisa diusung partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta awalnya diungkap oleh Sekjen PKS Aboe Bakar Habsyi.
Mulanya, Aboe menyatakan tidak khawatir dengan potensi cawe-cawe Presiden Joko Widodo di Pilkada DKI Jakarta. Terlebih, setelah PKS mengumumkan pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur dan calon wakil Gubernur Jakarta.
"Kan udah biasa cawe-cawe mulai dari presiden sampe nanti. Biasa, jadi enggak ada masalah, biar aja," kata Habib Aboe di Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).
Dia juga mengungkapkan bahwa cawe-cawe Jokowi sudah terlihat karena partai politik sudah ditawari nama putra Jokowi, Kaesang Pangarep untuk ikut maju pada Pilkada Jakarta.
"Sudah, sudah nyodor-kan (nama Kaesang). Kita lihat saja," kata Aboe.
"(Disodorkan) ke mana-mana," lanjut dia.