Jokowi Effect Bakal Jadi Variabel Kunci di Pilgub Jateng

Rabu, 03 Juli 2024 | 20:26 WIB
Jokowi Effect Bakal Jadi Variabel Kunci di Pilgub Jateng
Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Suara.com/Ema)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menilai bahwa pengaruh Presiden Jokowi atau 'Jokowi Effect' masih menjadi variabel penting yang dapat memengaruhi suara pemilih pada Pemilihan Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024.

Pernyataan itu dikatakan Qodari saat mengomentari hasil survei Lembaga Survei Indonesia (LSI) bertajuk 'Pilkada di Daerah Kunci: Siapa Unggul di Jawa Tengah?'

Data survei LSI menyebut kepuasan masyarakat Jateng terhadap kinerja Jokowi mencapai 85,1 persen. Sementara itu, pilihan kandidat menurut kinerja presiden dalam simulasi tiga nama pertama, responden yang puas dengan kinerja presiden Jokowi mendukung Kaesang dengan 33,8 persen.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi di posisi kedua sebesar 29,1 persen. Kemudian Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Pacul berada di posisi ketiga dengan 14,8 persen, dan sisanya 22,3 persen belum menentukan pilihan.

Dalam simulasi tiga nama kedua, responden yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi mendukung Kaesang sebesar 33,9 persen. Disusul Kapolda Jawa Tengah, Irjen Ahmad Luthfi sebesar 29,5 persen, dan Sudaryono 12,8 persen. Sisanya 23,8 persen belum menentukan pilihan.

Mencermati hal itu, Qodari menyampaikan, variabel Presiden Jokowi masih sangat penting, sehingga kandidat cagub Jateng yang kuat adalah mereka yang diasosiasikan dekat dengan Presiden Jokowi.

"Kalau di Pilpres 2024 yang memiliki aura Jokowi itu adalah Prabowo dan Ganjar, yang menang adalah yang asosiasinya itu paling kuat dengan Pak Jokowi, jadi ini saya melihat bahwa teori kolam suaranya Mr Q di Pilpres 2024 itu bisa terulang kembali di Pilkada Jawa Tengah," kata Qodari kepada wartawan, dikutip Rabu (3/6/2024).

Pada simulasi semiterbuka dengan 21 kandidat, Kaesang Pangarep paling banyak dipilih dengan 15,9 persen, lalu Irjen. Pol. Ahmad Luthfi 12,9 persen, Abdul Wachid 7,8 persen, Raffi Ahmad 6,8 persen, Bambang Wuryanto (Pacul) 5,8 persen, Sudaryono dan Hendrar Prihadi 4,7 persen, sementara lainnya di bawah 4 persen.

Lanjut Qodari, besarnya pengaruh Jokowi di Pilkada Jateng berpotensi membuka lagi pertarungan antara Presiden Jokowi melawan PDI Perjuangan atau Megawati Soekarnoputri sebagaimana kompetisi pada Pilpres 2024 lalu.

Baca Juga: Utut Adianto Sarankan Andika Maju Pilgub Jateng: Bisa Beri Rasa Aman Kader PDIP

"Saya kira berkaca lagi kepada Pilpres 2024 yang lalu ada pertanyaan yang menarik apakah calon Pak Jokowi dalam tanda kutip dengan calonnya PDIP di pilkada ini akan sama atau tidak? Per hari ini kita harus anggap beda. Satu, karena PDIP sudah menyatakan dalam tanda kutip permusuhan dengan Pak Jokowi," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI