Suara.com - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono tak mau ambil pusing soal dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Demokrat DKI yang mendukung dirinya maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2024. Ia mengaku tak memiliki pengalaman dalam berpolitik.
Apalagi, Heru masih berstatus sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam aturannya, ASN tidak boleh berpolitik kecuali mengundurkan diri terlebih dahulu.
"Saya kan ASN, Tidak pengalaman, Tidak pengalaman di bidang politik, gimana? ujar Heru di Johor Baru, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2024).
![Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. [[Tangkapan Layar Youtube Pemprov DKI Jakarta]]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/06/22/45200-penjabat-gubernur-dki-jakarta-heru-budi-hartono.jpg)
Ia pun mengaku belum memiliki ketertarikan untuk mengikuti kontestasi politik itu. Heru lebih memilih fokus mengerjakan tugasnya sebagai Pj Gubernur seperti menjalankan program sembako murah.
"Enggak ada (niat maju Pilkada). Enggak, tertariknya ya bagi-bagi sembako aja," jelasnya.
Apalagi, Heru menilai calon-calon yang sudah dimunculkan sudah memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memimpin Jakarta. Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) itu meyakini mereka bisa menjawab segala persoalan Jakarta ke depannya.
"Ya, ke depan banyak-banyak tantangan kan, calon-calonnya bagus-bagus ya," pungkasnya.
Dijagokan Demokrat Maju Pilkada Jakarta
Nama Heru Budi menjadi salah satu kandidat bakal calon gubernur (Bacagub) setelah dijagokan oleh Partai Demokrat untuk maju di Pikada Jakarta 2024.
"Yang keliatan sekarang adalah Pj Gubernur Heru. Ini bagian dari usulan. Gubernurnya yang ini (Heru Budi) dan wakil gubernurnya yang ini (Jansen Sitindaon) kan bisa saja," kata Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta Mujiyono, di Jakarta, Jumat (28/6/2024).