Tak hanya itu, pada simulasi terbuka, 78,7 persen responden belum tahu mau memilih siapa jika Pilkada Jateng digelar hari ini.
"Peta kompetisi Pemilihan Gubernur Jawa Tengah berdasarkan temuan survei ini tampak masih cair. Semua kandidat masih berpeluang untuk saling mengungguli," tuturnya.
Djayadi juga menyebut, berdasarkan jajak pendapat yang sama, kebanyakan atau 16,1 persen responden memilih kandidat karena belum mengetahui nama lain.
"Tentunya ini bukan alasan yang kuat bagi pemilih dan sangat mungkin pilihannya berubah," jelasnya.
Alasan kedua terbanyak dipilih 9,5 persen responden adalah karena kandidat yang dipilih berasal dari keluarga tokoh politik atau masyarakat. Kemudian orangnya perhatian pada rakyat, berpengalaman di pemerintahan, tokoh agama, sudah terbukti, dan lainnya merupakan alasan yang dipilih kurang dari 7,5 persen responden.
Sementara, kata Djayadi, yang tidak tahu atau tidak jawab jumlahnya 11,3 persen dari responden.
Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia di Provinsi Jawa Tengah yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone. Sampel sebanyak 1200 responden dipilih melalui metode double sampling.
Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelepon sebanyak 16,498 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1200 responden. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.
Baca Juga: Survei LSI Pilkada Jateng: Kaesang dan Ahmad Lutfi Masuk Top of Mind Pemilih