Turun Kasta dari Pilpres ke Pilkada Jakarta, Elite Demokrat Tes Nyali Anies Masuk Parpol, Berani?

Minggu, 30 Juni 2024 | 17:45 WIB
Turun Kasta dari Pilpres ke Pilkada Jakarta, Elite Demokrat Tes Nyali Anies Masuk Parpol, Berani?
Turun Kasta dari Pilpres ke Pilkada Jakarta, Elite Demokrat Tes Nyali Anies Masuk Parpol, Berani? (Suara.com/Fakhro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Deputi Analisa Data dan Informasi DPP Partai Demokrat  Syahrial Nasution menyarankan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masuk dan menjadi kader partai politik (parpol) menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. Usulan masak parpol itu disampaikan karena Syahrial agar Anies bisa merasakan perjuangan sebagai kader partai.   

"Pak Anies @aniesbaswedan seru juga kalau masuk parpol. Spy ikut merasakan perjuangan politik lebih fundamental," kata Syahrial lewat akun Twitter miliknya dikutip pada Minggu (30/6/2024). 

Menurutnya, dengan masuk parpol membuat Anies bisa memberikan warna kepada parpol dengan popularitasnya sehingga tidak merasa besar sendiri. 

Politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution. (Tangkapan layar/Twitter)
Politikus Partai Demokrat Syahrial Nasution. (Tangkapan layar/Twitter)

Di sisi lain, Syahrial pun mengaku salut dengan langkah mantan Gubernur Jawa Barat atau Jabar Ridwan Kamil alias Kang Emil berani tampil sebagai kader Partai Golkar tanpa merontokkan nama besarnya. 

Saat dikonfirmasi soal usulannya itu, Syahrial tetap menyerahkan hal itu kepada Anies apakah punya niatan bergabung dengan parpol atau tidak. Syahrial juga menyebut nyali Anies patut diuji lagi karena dianggap turun kelas untuk maju di Pilkada Jakarta setelah kalah di Pilpres 2024. . 

"Targetnya selalu sempit, pribadi sekali," ungkapnya. 

Ia mengatakan, Partai Demokrat sendiri terbuka untuk siapa pun yang mau bergabung, termasuk Anies. Namun, Syahrial, Partai Demokrat memiliki mekanisme dalam memilih kader yang hendak diusung menjadi calon kepala daerah. 

Ia menambahkan, situasi di penyelenggaraan pilpres berbeda dengan pilkada.

Menurutnya, parpol pengusung tidak mempertimbangkan soal coatail effect atau efek ekor jas dari pasangan calon kepala daerah yang diusung di pilkada. 

Baca Juga: Dicap Blunder Duetkan Paslon di Jakarta, NasDem Sebut Anies Bisa Bikin PKS-PKB Berkongsi, Asal...

"Pilpres bolehlah ada coattail effect yang bisa dikejar parpol-parpol untuk menaikkan elektabilitas dalam mengejar kursi parlemen. Tapi di pilkada kan enggak perlu coattail effect parpol-parpol pengusungnya," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI