Suara.com - Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Pro-Jokowi (Projo) blak-blakan mengaku siap melawan Anies Baswedan yang kembali maju di Jakarta 2024. Projo mengaku optimis bisa memberikan dukungan agar kandidat yang diusung nanti bisa menang lawan eks Gubernur DKI itu.
Bendahara Umum Projo, Panel Barus mengaku optimis karena berkaca dari Pilkada yang sudah berlalu, belum ada kandidat petahana yang menang di Jakarta.
Sejak Pilkada langsung digelar di Jakarta pada tahun 2007 lalu, terhitung ada dua kandidat petahana yang bertarung kembali dalam Pilkada. Yakni, Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli pada 2012 yang saat itu dikalahkan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Kemudian, Ahok pada 2017 menggandeng Djarot Syaiful Hidayat untuk maju dalam Pilkada. Saat itu, Ahok-Djarot kalah dari pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam Pilkada dua putaran.
Baca Juga: Gibran Tiba-tiba Lengket, Anak Jokowi Kini Endorse Heru Budi buat Pilkada Jakarta?
"Projo berpandangan, bila petahana maju di DKI kita juga siap menghadapinya. Karena dalam sejarah petahana selalu kalah di DKI," ujar Panel di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo, Jakarta Selatan, Jumat (28/6/2024).
"Kami punya kepercayaan diri, untuk memenangkan calon yang akan kita dukung di Jakarta," lanjutnya menambahkan.
Lirik Ridwan Kamil
Panel menyebut pihaknya belum menetapkan akan diberikan kepada siapa dukungan Projo di Pilkada DKI. Namun, dari nama-nama yang ada, Projo lebih condong ke arah Ridwan Kamil alias RK meski masih belum dipastikan maju di Pilkada Jakarta atau Jawa Barat.
"Projo sempat ber-statement akan mendukung Pak Ridwan Kamil bila pada pak Ridwan Kamil akan maju di Jakarta terutama. Di Jawa Barat bukan berarti tidak mendukung," jelasnya.
Karena itu, Projo menyerahkan sepenuhnya keputusan penempatan RK di Pilkada pada partai Golkar dan anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Kami kan bukan partai jadi kami juga tidak mau proses yang sedang terjadi di partai politik itu. Apa istilahnya, kita dahulukan, kami langkahin gitu. Kami masih menanti proses proses dan komunikasi di antara partai politik," pungkasnya.