Suara.com - Ucapan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda langsung ditepis oleh Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu. Hal itu setelah Syaiful Huda menanggap sikap PKS yang mengusung Anies Baswedan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta bisa blunder dan berbahaya.
Menanggapi statement Syaiful Huda, Ahmad Syaikhu menganggap jika partainya akan aman-aman saja walau telah resmi memasangkan Anies-Sohibul sebagai calon gubernur dan calon wakil gubernur (cagub dan cawagub) Jakarta.
“Enggak ada bahaya-bahaya, semuanya aman,” kata Syaikhu di Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2024).
Justru, Syaikhu menilai Anies-Sohibul Iman merupakan pasangan yang ideal untuk memimpin Jakarta yang didapuk sebagai kota global. Pasalnya, keduanya pernah menempuh pendidikan di luar negeri.
“Saya kira dua kandidat ini bukan kandidat yang kehidupannya lokal, mereka juga sudah mengalami pendidikan di luar negeri dan berbagai wawasan global yang mereka miliki. Insyaallah ini akan menjadi modal utama,” ucap Syaikhu.
Anies diketahui pernah menempuh pendidikan S2 dan S3 di Amerika Serikat, sementara Sohibul Iman meraih gelar S1 hingga S3 di Jepang.
PKS Dianggap Blunder dan Berbahaya
Sebelumnya, Syaiful Huda sempat menyebut pasangan Anies Baswedan dan Sohibul Iman berbahaya karena saat ini PKS disebut belum berpeluang mendapat golden tiket di Pilkada Jakarta.
“Jadi menurut saya model memborong begini, memborong figur untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak punya golden ticket menurut saya bahaya itu, bahaya," kata Huda di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Rabu (26/6/2024).
Terlebih, Huda menyebut PKS masih membutuhkan mitra koalisi partai politik lain untuk bisa mengusung Anies dan Sohibul Iman untuk maju pada Pilkada Jakarta.
“Ya bisa bahaya deadlock, bisa enggak dapat teman mitra koalisi,” ucap Huda.
Dia justru menilai keputusan PKS ini keliru lantaran berpotensi menutup pintu bagi partai politik lain untuk ikut bergabung mendukung Anies Baswedan.