Taktik Pasang Sohibul Iman buat Nego-nego, Ternyata Ini yang Diincar PKS di Pilkada Jakarta?

Senin, 24 Juni 2024 | 17:18 WIB
Taktik Pasang Sohibul Iman buat Nego-nego, Ternyata Ini yang Diincar PKS di Pilkada Jakarta?
Presiden PKS Sohibul Iman (tengah). (Suara.com/Muhammad Yasir)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengamat Politik, Adi Prayitno menilai ada motif tersembunyi di balik kemunculan nama Sohibul Iman sebagai Calon Gubernur (Cagub) dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Menurutnya, hal ini sebagai strategi PKS menaikkan nilai tawar-menawar alias bargain politik partai di Pilkada Jakarta 2024.

Menurutnya, hal ini wajar karena PKS merupakan partai pemenang Pemilihan Legislatif (Pileg) DKI 2024. Partai yang ingin berkoalisi dengan PKS harus mempertimbangkan tempat untuk Sohibul Iman.

"Saya kira ini sebagai upaya untuk menaikkan bargain politik oleh PKS kepada siapapun yang tertarik mengajak PKS untuk berkoalisi di Pilkada Jakarta," ujar Adi saat dikonfirmasi Suara.com, Senin (24/6/2024).

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kedua kiri), Anies Baswedan (tengah), Sekjen PKS Abu Bakar Al-Habsyi (kanan), Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman (kedua kanan) dan Bendahara PKS Mahfud Abdurrahman (kiri) berfoto bersama saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu (kedua kiri), Anies Baswedan (tengah), Sekjen PKS Abu Bakar Al-Habsyi (kanan), Wakil Ketua Majelis Syura PKS Sohibul Iman (kedua kanan) dan Bendahara PKS Mahfud Abdurrahman (kiri) berfoto bersama saat pengumuman deklarasi Calon Presiden 2024 dari PKS di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Jadi PKS itu ingin menunjukkan kepada siapapun sebagai pemenang pileg di Jakarta, PKS itu wajib hukumnya ada kader mereka yang harus kemudian digandeng sebagai pendamping dalam Pilkada Jakarta," jelasnya menambahkan.

Pesan ini, kata Adi, juga ditujukan kepada Anies Baswedan yang merupakan kandidat terkuat Cagub DKI saat ini.

"Misalnya kalau anies mau maju pilgub tertarik dengan PKS maka wajib bagi Anies untuk menjadikan Sohibul Iman sebagai wakil," ucapnya.

Begitu juga dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang kemungkinan besar akan mengusung kandidat seperti Ridwan Kamil. Jika ingin menggandeng PKS, maka Sohibul Iman harus jadi wakilnya.

"Termasuk misalnya dari kubu KIM. Misalnya ada Ridwan Kamil atau siapapun nanti yang diusung oleh KIM tertarik dengan PKS wajib hukumnya menjadikan Sohibul Iman sebagai wakil dan partnernya," ucapnya.

Adi menilai PKS tak mau lagi hanya menjadi pengusung saja seperti dalam kontestasi politik sebelumnya. Momen PKS sebagai partai pemenang di Jakarta harus dimanfaatkan agar kader internalnya mendapatkan posisi terbaik.

Baca Juga: Ungkit Dukungan ke Sandiaga, PKS Bisa Cabut Nama Sohibul Iman Sebagai Cagub Jakarta, Asal...

"PKS tentu tidak mau jadi ronin lagi. PKS tentu tidak mau hanya sebatas jadi kayu bakar politik lagi. PKS tidak mau khilangan momentum politik lagi. Wajib hukumnya di 2024 ada kader PKS yang maju dalam Pilgub Jakarta," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI